Mata Sang Puan sendu.. melirikmu manis dengan ayu..
indah sejuk memandang ke dalammu
Bola mata jernih coklat kelabu..tertata luwes indah..
ada rimbun lengkung alami membingkainya
Tersentak engkau...
kecantikan dan keindahannya hadir selalu di gulir bola
matamu.....
gemuruh meresap senyap ke jantungmu..
manis menggelora rasa dan hasrat lelakimu...
Mata hati Sang Puan tahu...
asa dan gelisahmu saat itu panas membara..
Tetapi tahukah engkau teman..
Jiwa Sang Puan sebening kristal..kilaunya memancar indah
seindah pelangi kasih yang merenda pagi..
rindunya bergelayut manja
sehingga banyak pujangga ingin bercermin disana
wahai teman...
kristal tidak terjaga utuh... jatuh tertimpa jiwa yang lemah
tidak hancur berkeping-keping menjadi serpihan kristal..
yang dapat direkat menyatu kembali
Kristal jiwa Sang Puan hancur lebur
menjadi serpihan debu kristal halus
adakah teman...
engkau ingin membentuknya kembali...
menyembuhkan bilur-bilurnya
menjadi bejana kristal yang lebih bening..
lebih indah dan memukau
Sang Puan tahu ada sesuatu yang meresap senyap kembali
kejantungmu.. wahai teman Sang Pujangga Jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!