Mohon tunggu...
Titus Menjang
Titus Menjang Mohon Tunggu... -

Seorang Penulis amatir ga dikenal. yang rindu memberi hidupnya untuk mementor orang lain maksimal. salam kemaksimalan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yesus.. Mengapa Engkau Tidak Lahir di Negeriku???

9 Maret 2012   16:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yesus, mengapa Kau harus lahir di Betlehem?
Di kandang domba, berdarah Yahudi?
Mengapa Kau tidak lahir di negeriku?
Lihatlah, tataplah negeriku. Negeri ribuan pulau. Manusia menamai jamrud katulistiwa
Aku dan teman kanak-kanakku menyebut Bhineka Tunggal Ika
Yesus, mengapa Kau harus lahir di Betlehem, tidak di negeriku?
Negeriku kini berdarah-darah
Tetesan air mata, bau anyir kekerasan
Terdengar nyaring ditelingaku
Di Ambon, teriakan Allahu Akbar, pekikan Alleluya, itu artinya kematian
Sahabatku Udin di Aceh, Bapaknya menggelepar diterjang peluru
Gonzales, anak Timor tak tahu mau kemana.
Bapaknya tewas digampar milisi
Ibu diperkosa fretelin dan lebih baik mati memeluk laut
Yesus mengapa Kau tidak lahir dinegeriku?
Birokrat negeriku. Aparat negeriku. Politisi negeriku.
Mereka badut dan bandit
Atas nama rakyat, mereka mencongkel uang rakyat
Demi rakyat, mereka menipu rakyat
Untuk rakyat, mereka menindas rakyat.
Yesus, kalau Kau lahir di negeriku, Kau akan lahir di mana?
Di Toraja dengan pesta rambu solo' atau rambu tuka'?
Di Irian dan berambut keriting?
Di Kalimantan menjadi Dayak?
DI Bali dan nama depanMu ditambahi Putu?
Di Batak dengan dapat suatu Marga di pulau samosir danau toba?
Atau malah entah lahir dimana, berkulit putih, bermata sipit dan bersuku Cina?
Yesus Kau memang tidak lahir di negeriku
Negeriku memang berdarah-darah
Negeriku memang negeri para pencoleng
Tapi aku mencintai negeriku
Seperti aku mencintai diriMu.
Yesus, ditengah kepedihan, disela kekejaman, diantara kekerasan
Aku masih tetap bisa tersenyum. karena aku tau inilah negeriku. Tanah tumpah darahku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun