Kalo gak salah, mulai tahun 2011 pemerintah bikin kebijakan moratorium penerimaan CPNS. Kini sudah banyak PNS yang pensiun dan tak ada PNS baru yang menggantikannya. Denger-denger, sekarang banyak instansi yang mengeluhkan kekurangan pegawai. Akhirnya muncullah peraturan perpanjangan masa pensiun.
Salah satu pertimbangan dilaksanakannya  moratorium adalah penilaian bahwa jumlah PNS udah kebanyakan. Jika sekarang muncul keluhan kekuranganPNS, itu artinya permasalahan PNS bukan terletak pada jumlahnya yang kebanyakan, melainkan pada masalah kualitas. Seperti yang pernah disinggung di sini.
Jika permasalahan terletak pada kualitas maka perbaikan yang harus dilakukan adalah pada sistem rekrutmen. Saya tidak tahu bagaimana sistem rekrutmen yang baik. Prakiraan saya, rekrutmennya tentu beda dibanding swasta.
Rekrutmen swasta adalah untuk menemukan mesin pencari uang sedang rekrutmen PNS adalah untuk menemukan pelayan masyarakat. Jika rekrutmen PNS menggunakan sistem rekrutmen pegawai swasta maka bakal banyak pendaftar yang menghalalkan segala cara demi diterima menjadi CPNS. Selanjutnya, mereka akan tumbuh menjadi koruptor.
Saya tidak tahu bagaimana sistem rekrutmen yang baik. Tapi saya baru-baru ini mempelajari tentang Pasukan Khusus AS "SEALs" dan sampai sekarang masih terpesona. SEALs bukanlah institusi swasta, bukan tempat mencari uang, melainkan tempat dimana orang harus siap mengorbarkan nyawa demi keberhasilan tugas. Mungkin kita bisa belajar dari sistem rekrutmen SEALs untuk mendapatkan orang yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas melayani rakyat.
Setiap prajurit yang mendaftar masuk Tim SEALs harus menjalani proses seleksi yang memakan waktu lama, bukan sekedar satu ato dua hari kayak tes CPNS. Tes seleksi itu sendiri berupa latihan dengan porsi tes fisik cuman 10% dan tes mental 90% . Â Hanya sedikit sekali yang berhasil lolos.
Ada yang unik dalam seleksi Tim SEALs, yaitu tidak peduli apa motivasi peserta seleksi. Kenapa? Karena tidak ada yang tahu pasti mengapa seseorang rela mengorbankan nyawa demi melaksanakan tugas, bukan? Persis kayak pelaku bom bunuh diri, tak banyak yang bisa memahami apa motivasi mereka sehingga melakukan tindakan bodoh bunuh diri.
Demikian pula motivasi seseorang untuk memilih menjadi pelayan masyarakat, tentulah tidak mudah di determinasikan, bukan?
Maka dari itu, seleksi Tim SEALs berbeda dengan seleksi pada umumnya. Biasanya kita melakukan seleksi dulu baru kemudian yang lolos disuruh ikut pelatihan. Sehingga tidak terukur seberapa kuat motivasi seseorang mengikuti seleksi. Tapi, seleksi Tim SEALs adalah sebuah latihan yang berat untuk menguji sejauh mana motivasi peserta seleksi. Yang lolos, tentulah yang motivasinya paling kuat.
Jika saya ditanya apakah moratorium penerimaan CPNS adalah sebuah kebijakan yang salah? Maka saya jawab: Tidak salah jika kita mendapat pelajaran dari kebijakan tersebut dan melakukan tindakan sesuai dengan pelajaran yang diterima.
Sesungguhnya tidak ada kebijakan yang salah. Yang keliru adalah ketidakmampuan kita menemukan hikmah dalam setiap kebijakan dan bertindak untuk mengambil kebijakan baru yang lebih baik.