Mohon tunggu...
AY_Satriya Tinarbuka
AY_Satriya Tinarbuka Mohon Tunggu... profesional -

Mahasiswa abadi jurusan Filsafat Sastra Mesin di kampus kehidupan ... :D

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

#ResignCameron AADC Versi London: Perang Media Massa vs Medsos

9 April 2016   20:48 Diperbarui: 10 April 2016   01:56 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena kemarin-kemarin saya menuliskan bahwa propaganda mendiskreditkan Putin melalui Panama Papers adalah suatu kesalahan, maka saya pun mengikuti perkembangan kesalahan tersebut. Dan kini, dampak dari kesalahan itu telah berbuah menjadi tuntutan mundur Perdana Menteri Inggris, David Cameron.

Hingga tulisan ini dibuat, BBC News belum mau menayangkan berita tentang protes warga Inggris yang menuntut David Cameron untuk mundur. Sementara, media Inggris yang lain sudah memberitakan, seperti Independent dan Daily Mirror. Kelihatannya BBC News masih ternganga-nganga, kok Cameron yang kena? Padahal BBC News sudah mati-matian memberitakan kaitan Putin dengan Panama Papers.

Mungkin pula BBC News sedang mencari indikasi adanya Counter Intelligence dari para intelijen Rusia. Apakah tuntutan mundur Cameron hasil misi intelijen? Wajar kalo BBC News berpikir demikian, maklumlah, BBC sendiri katanya sering terlibat dalam misi intelijen penggulingan kekuasaan, hehehe ....

Justru karena BBC News terlalu sering memberitakan Putin membuat masyarakat Inggris bertanya-tanya, kok enggak bahas Cameron yang almarhum ayahnya jelas-jelas tertera dalam Panama Papers? Akhirnya masyarakat Inggris memburu pemberitaan tentang Cameron dan Panama Papers. 

Para wartawan independen tak henti-hentinya menanyakan dimana harta peninggalan almarhum ayah Cameron. Awalnya Cameron bisa menjawab secara diplomatis sampai akhirnya lidahnya bosan berdiplomasi. Terbongkarlah bahwa Cameron menikmati hasil rekening Offshore almarhum ayahnya.

Beberapa waktu lalu, saya menulis kalu peran media massa masih cukup kuat untuk menggulingkan kekuasaan. Tapi jika media massa diam, apakah berhasil mencegah penggulingan Perdana Menteri Inggris?

Dengan minimnya peran media massa dalam meliput Protes masyarakat Inggris, maka hal akan menjadi hal yang menarik. Masyarakat Inggris hanya bisa melihat perkembangan protes melalui media sosial. Ini adalah perang antara media massa dengan media sosial ... Bagamana akhirnya? BBC News dan media korporasi lain mungkin takkan meliputnya. Cobalah menggunakan media sosial. Yah, itung-itung nonton AADC, bukan Ada Apa Dengan Cinta melainkan Ada Apa Dengan Cameron!

[caption caption="Protes Anti Cameron (sumber: independent.co.uk)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun