Meninjau Bukti Ilmiah Kekuatan Besi Menurut Perspektif Ilmu Kimia dan QS. Al Hadid:25
Bukti-bukti tentang kebenaran ayat suci Al-Quran sampai saat ini tidak terbantahkan. Para pemikir Islam terutama pemerhati ayat-ayat kauniyah berusaha untuk mengemukakan bukti-bukti ilmiah yang terkandung dalam Al-Quran pada bagian-bagian ayat yang menyangkut fenomena materi. Salah satu kajian yang menarik perhatian para pemerhati ayat-ayat kauniyah adalah besi yang secara khusus menjadi nama surat ke-57 dalam Al-Quran yakni Al-Hadiid. Sedangkan fenomena tentang kekuatan besi disebut secara khusus pada ayat 25 yakni "Dan kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya".
Literatur-literatur yang membahas mengenai fenomena sains dan agama masih jarang dibicarakan. Diantara literatur-literatur yang berkaitan dengan fenomena ayat-ayat kauniyah mengenai besi. Menurut Nursi dalam bukunya yang berjudul "Tuhan, Alam, Manusia: Perspektif Sains dan Agama" yang disunting oleh Ted Peters, Muzzafar Iqbal, dan Syed Nomanul Haq dengan Penerjemah Ahmad Baiquni, Penerbit Mizan, 2006, hal 122 menyinggung makna QS. Saba:34, tentang kemampuan Daud dalam melunakkan besi yang dibaca sebagai kemungkinan arti penting besi di masa mendatang (sekarang), salah satunya teknologi baja.
Besi memiliki simbol kimia Fe. Memahami fenomena-fenomena kekuatan besi memerlukan wawasan kelimuan lintas bidang melalui bahasan ilmu kimia yakni kimia inti, struktur kisi kristal, sifat magnet bahan, dan ikatan kimia. Tinjauan ilmiah tentang besi diantaranya yaitu kestabilan atom besi temuan dari para ahli geologi menyebutkan bahwa kehadiran unsur yang ada saat ini merupakan hasil dari reaksi fusi inti. Yakni untuk inti-inti yang lebih ringan dan hasil penggabungan neutron untuk inti yang lebih berat menyebabkan inti tak stabil. Struktur kimia logam besi memungkinkan variasi jenis baja dan perpanduan antar logam, membuat panduan logam atau baja sesungguhnya merupakan modifikasi cara pengisian ruang kisi-kisi kristal.
Besi, magnet, kandungan inti dan massa bumi, serta pengaruhnya pada dehidupan Di muka bumi. Besi memiliki keistimewaan luar biasa dibandingkan dengan logam-logam lain. Besi merupakan logam yang bersifat magnet, yakni dapat ditarik oleh medan magnet dan dapat juga dibuat bahan magnet (magnet permanen) karena ia memiliki konfigurasi elektron yang tak berpasangan pada orbital d-nya.[17,18]
Konsekuensi fenomena besi sebagaimana yang tercantum dalam Qs. 57:25, Bila meninjau kalimat lengkapnya pada QS. 57:25 yang menyebut tentang besi, maka umat Islam dihadapkan pada suatu konsekuensi bagaimana seharusnya menyikapi tentang keistimewaan besi berupa "kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia", yakni "...(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasulNya padahal Allah tidak dilihatnya...".
Temuan-temuan ilmiah mutakhir telah terbukti makin menguatkan kandungan ayat QS. 57:25 tentang besi. Dari studi kimia inti, besi merupakan unsur yang memiliki isotop-isotop yang paling stabil dibandingkan isotop-isotop dari unsur-unsur apapun. Dari tinjauan ilmu kimia bahan, ragam struktur kisi (polimorf) besi merupakan yang paling lengkap di mana banyak ragam unsur lain dapat bergabung dengan struktur besi melalui pengisian celah antar atom dan substitusi posisi atom besi, sehingga dapat menghasilkan bahan-bahan paduan logam besi dan baja yang sampai saat iniperanannya belum dapat tergantikan dengan bahan-bahan lain untuk tujuan yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H