"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum : 41)
Karena sejatinya, "Kualitas iman seseorang bisa diukur salah satunya dari sejauh mana sensitivitas dan kepedulian orang tersebut terhadap kelangsungan lingkungan hidup."
Narasumber pun menyampaikan solusi yang tepat atas permasalahan lingkugan hidup ini harus sesuai dengan aturan Islam. Diantaranya, para pemimpin (penguasa) penting mengarahkan dan memberikan ruang bagi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam, lingkungan yang berbasis menjaga lingkungan dengan mengedepankan standar kebutuhan dan berasaskan pada nilai-nilai spiritualitas Islam. Dan tentunya kita sebagai Muslim Sejati perlu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, kembali kepada Syari'at Islam dan meninggalkan kehidupan sekulerisme dan demokrasi yang menimbulkan adanya oligarki politik. Perlu juga kita mengenali betapa luar biasanya alam semesta ini dengan mengkaji Ilmu Islam. Perlu kita renungkan bahwa kerusakan yang sedang kita alami ini disebabkan karena kita berpaling dari Islam, maka kembalilah kepada Islam. Islam yang kaffah, yang sepenuhnya.
Para peserta pun terlihat sangat antusias terhadap materi yang diberikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa peserta yang menyampaikan pertanyaan dan tanggapan dalam acara tersebut. Diantaranya ada yang bertanya, "sekarang banyak lomba menulis KTI lingkungan tetapi solusi yang ditawarkan tidak tuntas, bagaimana cara kita menyampaikan akar masalah dalam forum-forum tersebut?" Narasumber pun menjawab, "memberi solusi sesuai pengaturan dari Allah, di dalam Islam tidak bisa semua orang bebas memiliki sesuatu hal di bumi ini yang diciptakan Allah untuk seluruh umat manusia. Tunjukkan syariat Islam tentang pengaturan kehidupan sesuai perintah Allah dalam Al-Qur'an dan As-Sunah."
Lalu salah satu peserta menyampaikan testimoninya ketika menghadiri acara tersebut. Ia mengatakan, Â "pertemuan kajian di majelis ilmu kali ini sangat membuka pikiran akan kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan. Baik secara ilmu yang telah dipaparkan maupun perasaan empati yang muncul sehingga menggerakkan keinginan dalam bertindak untuk perubahan di masa mendatang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H