KKN UNS Ajarkan Kesadaran Lingkungan dengan Penanaman Bibit Pohon di Sekolah Dasar Desa Ketos

Wonogiri -- Sejumlah 19 mahasiswa UNS yang tergabung dalam kelompok 118 dan 128 mengadakan kegiatan Edukasi Lingkungan Karst dan Mitigasi Bencana yang diikuti oleh tiga sekolah dasar di Desa Ketos (20/02/2023). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kerja yang disusun oleh KKN UNS untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di kawasan karst.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Ketos yang terletak di kawasan karst. Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar," kata Tulus Widodo selaku koordinator kegiatan.

Terdapat dua sesi pada rangkaian acara tersebut, yakni sesi sosialisasi materi edukasi lingkungan kawasan karst dan mitigasi bencana yang ditutup dengan sesi penanaman bibit pohon buah yang merupakan hasil kerja sama dengan BPDAS SOP Gunungkidul. 

Pemberian materi Edukasi Lingkungan Karst dan Mitigasi Bencana Alam (dok. pribadi)

Pemilihan bibit pohon buah tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko bencana longsor dan meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. "Dengan begitu, penanaman pohon buah ini dapat mencegah bencana serta dimanfaatkan buahnya nantinya secara langsung oleh masyarakat sekitar Desa Ketos," tambah Tulus.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah 200 bibit pohon diserahkan secara langsung kepada SDN 1 Ketos, SDN 2 Ketos, dan SDN 3 Ketos. Pohon-pohon tersebut terdiri dari berbagai jenis buah, mulai dari kelengkeng, alpukat, hingga jambu biji. Masing-masing sekolah menanam tiga pohon dan sisanya dibagikan kepada seluruh siswa SD Negeri di Desa Ketos tersebut. 

Kepala SD Negeri 2 Ketos, Rudi Mahendro merespon dengan baik program kerja Edukasi Lingkungan Karst dan Mitigasi Bencana untuk para siswa sekolah dasar. "Ya harapan besar kami selaku pendidik agar materi yang disampaikan mahasiswa KKN dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik oleh siswa di kemudian hari," ujar Rudi.