Mohon tunggu...
Titaniaaulia_Putri
Titaniaaulia_Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa PGSD UNISNU Jepara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Antara guru dan Orangtua Di Sekolah Inklusi

5 Juli 2021   01:07 Diperbarui: 5 Juli 2021   19:48 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hakikatnya orang tua merupakan pendidik utama bagi anaknya, karena anak lebih banyak tumbuh dan berkembang didalam lingkungan keluarga dari pada dilingkungan sekolah yang waktunya sedikit dan sangat terbatas. Peran orang tua dalam keluarga adalah sebagai pengasuh dan pendidik, pembimbing motivator, dan sebagai fasilitator. Betapa pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan anak sehingga mengharuskan mereka untuk menjaga hubungan baik kepada pihak sekolah sebagai bentuk perhatian orang tua terhadap anak mereka.. sehingga hal ini mengharuskan orang tua untuk memberikan perhatian yang ekstra apalagi jika orang tua tersebut memiliki anak berkebutuhan khusus, baik yang sekolah di sekolah khusus ataupun dalam konteks sekolah inklusi. Keterlibatan orangtua dalam pendidikan menjadi salah satu factor pendorong dan penentu untuk membantu anak dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh anak didalam pendidikan inklusi. Kolaborasi antara pihak sekolah (guru) dengan orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi.

Menurut Santrock, J. W. (2007, hal. 57) “orang tua dan sekolah harus saling bekerja sama. Kedua pihak ini harus ada hubungan secara teratur untuk membicarakan kemajuan anak”. Maka dari itu, perlu adanya persepsi yang sama dan bentuk kerjasama nyata yang diimplementasikan oleh guru di sekolah inklusi bersama orangtua agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal. Blue-Banning dkk (dalam Heward, 2013) mengatakan bahawa kerjasama yang efektif antara pihak sekolah (guru) dengan orang tua ditandai dengan adanya keterlibatan keluarga dalam pendidikan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu untuk mengrtahui perkembangan anak sacara optimal. Salah satu kunci keberhasilan yang digunakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan adalah adanya kolaborasi dan menjalin komunikasi yang baik antara pihak sekolah (guru) dengan orangtua. Adapun bentuk kolaborasi yang bisa di lakukan oleh guru bersama dengan oratua yaitu, diantaranya:

  • Melibatkan peranan orang tua dalam mendapingi anak berkebutuhan khusus saat melakukan pembelajran dirumah
  • Menerapkan kegiatan parenting
  • Melakukan komunikasi dengan orang tua, dan menyediakan kesempatan bagi orang tua untuk terlibat kedalam kegiatan di sekolah.

Orangtua dapat memberikan informasi mengenai kesulitan yang dialami si anak dan guru melaporkan perkembangan peserta didik kepada orangtuanya

Dalam melaksanakan kolaborasi antara pihak sekolah sekolah dan orangtua, banyak sekali cara yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah agar terciptanya kolaborasi sesuai dengan yang diaharapkan, diantaranya yaitu :

  • Melakukan kunjungan kerumah peserta didik yang berkebutuhan khusus dan menemui orangtuanya untuk menjelaskan pengembangan atau mencari informasi lanjutan
  • Melakukan kegiatan parenting di setiap akhir semester atau setiap satu bulan sekali serta menawarkan kepada orangtua untuk bisa menjadi narasumber saat melangsungkan kegiatan parenting
  • Bisa juga dilakukan saat orangtua menjemput anaknya guru bisa melakukan obrolan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau menceritakan pencapaian anak saat pembelajran berlangsung

C.L Welson (dalam Heward, 2013) mengemukakan bahwa untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara pihak sekolah dengan orang tua. Berikut ini merupakan prinsip dasar yang dapat digunakan untuk menciptakan komunikasi yang efektif, diantaranya:

  • Menerima pernyataan orangtua. Dalam hal ini menyatakan bahwa secara verbal dan nonverbal mengenai informasi yang disampaikan oleh orangtua siswa berkebutuhan khusus adalah sesuatu hal yang khusus. Sehingga guru dapat mengetahui penyebab yang dialami oleh anak yang berkebutuhan khusus.
  • Mendengarkan dengan aktif, pihak sekolah perlu mendengarkan secara aktif sehingga dapat memahami hal yang mungkin bisa menimbulkan rasa  keberatan atas program dari sekolah dan orang tua dapat mendengarkan secara aktif untuk mengetahui bagaimana  program tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, baik dilingkungan sekolah maupun di rumah. Sehingga misal terjadi ketidak sepemahaman dapat dicarikan solusinya untuk mengatasi hal yang menjadikan ketidak sepemahaman antara pihak sekolah dengan orangtua.  
  • Bertanya dengan efektif, ketika sedang melakukan komunikasi antara pihak sekolah dan orangtua, model yang digunakan oleh pihak sekolah adalah keterbukaan. Hal ini akan berguna menggali jawaban yang sifatnya informatif dan deskriptif. Pertanyaan terbuka lebih efektif dibanding model pertanyaan tertutup yang kemungkinan jawaban yang tergali darinya hanya ya atau tidak saja.
  • Memberikan dukungan. Penting bagi orangtua untuk menanyakan dan mendengarkan dengan baik mengenai perkembangan anak yang berkebutuhan khusus. Sehingga pihak sekolah perlu menggambarkan dan menunjukkan pada orangtua tentang perkembangan yang dimiliki oleh anak.
  • Fokus pada perkembangan siswa berkebutuhan khusus. Pada setiap melakukan pembicaran diharapkan agar pihak sekolah dan orangtua lebih banyak membahas tentang bagaimana perkembangan siswa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa guru itu merupakan pendamping penting di sekolah namun guru harus mengetahui bahwa pendidikan yang utama didapatkan oleh anak berasal dari lingkungan keluarganya yaitu dirumah, sehingga perlu adanya kolaborasi dan kerjasama antara pihak sekolah (guru) dan orangtua untuk menciptkan pembeljaran yang diharapkan dalam mengatasi anak yang berkebutuhan khusus, tujuannya agar dapat mencapai tujuan yang diharpkan sehingga sama-sama mampu mengetahui perkembangan potensi yang dimiliki oleh anak yang berkebutuhan khusus. Guru dan orang tua harus ada hubungan yang teratur, dan terjalin hubungan kerjasama dan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru baik. 

Daftar Pustaka

Heward, W.H (2013), Exceptional Children: an Introduction to Special Education, 10th ed, Boston: Pearson Education, Inc 

John W. Santrock (2007). Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT. Erlangga. 

Santrock, J. W. (2007). Child Development. (M. Rachmawati & A. Kuswanti, Penerj.). Jakarta: Erlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun