Mohon tunggu...
Titania MahestiCheisya
Titania MahestiCheisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Keperawatan

Saya menyukai semua hal terkait kesehatan, teknologi, dan juga desain. Saat ini saya baru mencoba untuk menulis artikel~ semoga kedepannya bisa terus berkarya!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peran Media Sosial dalam Personal Branding Perawat sebagai Kunci Menuju Profesionalisme Berkembang

28 Desember 2024   15:30 Diperbarui: 28 Desember 2024   15:08 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurse's thinking. Sumber ilustrasi: canva.com

Kenapa Media Sosial?

Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal pekerjaan di era modern ini. Perawat, yang merupakan pekerjaan kesehatan yang sangat penting, tentu dapat menggunakan media sosial untuk membangun personal branding yang kuat. Personal branding adalah cara seseorang menonjolkan diri dan menciptakan citra yang baik di mata masyarakat. Dalam keperawatan, personal branding membantu perawat menjadi lebih dikenal dan meningkatkan profesionalisme mereka dengan memanfaatkan media sosial secara efektif untuk berbagi informasi dan menunjukkan keahlian mereka. Akibatnya, media sosial sangat penting untuk mengembangkan karir perawat menuju profesionalisme yang lebih baik.

Media sosial bisa menawarkan banyak platform untuk perawat untuk membangun personal branding. Yang pertama, media sosial memungkinkan perawat berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat. Misalnya, perawat dapat menunjukkan keahlian mereka dan memberi tahu orang lain dengan menulis artikel atau video edukatif tentang kesehatan. Terlebih lagi dengan topik atau isu-isu hangat yang sedang berkembang belakangan ini. Karena selain dapat meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat, hal itu juga dapat meningkatkan citra profesional mereka sebagai perawat. Sebagaimana dinyatakan oleh Febriana (2021), perawat harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi jika mereka ingin memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien mereka. 

Kedua, perawat dapat membangun jaringan profesional melalui media sosial. Perawat dapat terhubung dengan mentor, calon pemberi kerja, dan rekan kerja dengan bergabung dalam grup atau forum di platform seperti LinkedIn atau Facebook. Jaringan sangat penting untuk pertukaran informasi dan peluang pengembangan karir. Interaksi ini dapat membantu perawat menjadi lebih dikenal dalam komunitas profesional. Ketiga, perawat dapat lebih percaya diri dan yakin dengan kemampuan yang dimiliki jika mereka aktif di media sosial. Dalam praktik keperawatan, penelitian telah menunjukkan bahwa personal yang di branding dengan baik dapat meningkatkan kepercayaan diri dan efisiensi diri (Hartanto, et al., 2021). Sehingga perawat akan lebih mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pasien mereka ketika mereka merasa lebih percaya diri dengan citra yang mereka bangun.

Perawat harus menggunakan berbagai strategi media sosial untuk membangun personal branding yang efektif. Pertama dan terpenting, mereka harus memilih platform yang akan memenuhi audiens target mereka. Instagram dan TikTok misalnya, mungkin lebih efektif untuk menjangkau generasi muda, sementara LinkedIn lebih baik untuk membangun hubungan yang profesional. Yang kedua, untuk membangun perspektif yang positif. Perawat harus konsisten untuk membagikan materi berkualitas yang relevan dengan keperawatan dan bidang kesehatan. Bisa berupa nasihat atau tips kesehatan, pengalaman klinis, atau bahkan cerita inspiratif dari perawat. Dengan konsistensi ini, audiens akan lebih mempercayai merek pribadi mereka. Ketiga, sangat penting untuk berkomunikasi dengan audiens. Untuk membangun hubungan yang lebih dekat, perawat harus aktif menjawab pertanyaan dan komentar pengikut mereka di sosial media. Hal ini dapat meningkatkan engagement dan menunjukkan kepedulian mereka terhadap masyarakat.

Membangun personal branding di media sosial membantu perawat secara pribadi dan profesi keperawatan secara keseluruhan. Pertama, memiliki gambaran yang baik tentang perawat dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi. Rasa puas pasien dan kualitas pelayanan kesehatan dapat meningkat ketika masyarakat melihat perawat sebagai sumber informasi profesional dan terpercaya. Menurut buku Asmadi (2013), "Konsep Dasar Keperawatan", kualitas pelayanan kesehatan sangat bergantung pada kemampuan dan profesionalisme tenaga keperawatan dalam memberikan perawatan kepada pasien. Kedua, lebih banyak kesempatan untuk bekerja sama dengan orang lain di bidang masing-masing karena personal branding yang kuat. Perawat dengan jaringan media sosial yang luas dapat membantu pasien mereka mendapatkan layanan yang lebih baik. Karena dalam era pelayanan kesehatan modern yang semakin kompleks, kolaborasi ini sangat penting. Ketiga, banyak perusahaan kesehatan mencari perawat yang terkenal di media sosial untuk membuka peluang karir baru. Oleh karena itu, personal branding adalah tentang meningkatkan peluang karir dan juga citra diri.

Secara keseluruhan, media sosial sangat penting untuk membangun personal branding perawat, yang penting untuk kemajuan profesional mereka. Perawat dapat mengembangkan jaringan profesional, meningkatkan kepercayaan diri, dan menunjukkan kemampuan mereka melalui beberapa platform tersebut. Perawat tidak hanya memperbaiki reputasi mereka sendiri, tetapi juga membantu profesi keperawatan secara keseluruhan dengan berbagi konten berkualitas tinggi dengan cara yang tepat dan konsisten. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan dalam karir mereka, perawat harus memahami dan menerapkan personal branding melalui media sosial!

Referensi

Asmadi (2013). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Febriana, D.V. (2021). Konsep Dasar Keperawatan: Buku Panduan Teori & Praktik Keperawatan Profesional. Yogyakarta: Healthy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun