Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Sampah kertas adalah sampah yang berbahan kertas seperti kardus, HVS, buku dan dupleks.
Berdasarkan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) pada tahun 2021 volume sampah di Indonesia tercatat 68,5 juta ton dan 11 % nya adalah sampah kertas. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah kertas yang jumlahnya terbilang banyak ini adalah dengan melakukan daur ulang. Sedangkan langkah awal masyarakat untuk itu adalah dengan mengumpulkan sampah-sampah kertas tersebut.
Sekarang ini banyak sekali agen penerimaan barang bekas termasuk menerima sampah kertas. Salah satunya adalah Pak Guan dari Deli Tua. Beliau membuka usaha penerimaan barang bekas sejak dua tahun silam. Banyak masyarakat sekitar yang menjual barang bekasnya kepada beliau termasuk barang bekas berupa sampah kertas seperti kardus, HVS, buku, dan dupleks.
Keempat jenis sampah kertas tersebut memiliki nilai jual yang berbeda-beda. Berikut tabel harga untuk keempat jenis sampah kertas tersebut.
"Keuntungan dari jual Sampah Kertas ini lumayan sekali. Karena banyak sekali pelanggan saya yang bilang begitu. Misalnya saja Bu Ernes. Uang jajan anaknya bisa tertutupi dari sini" kata Pak Guan.
Seseorang yang bernama Bu Ernes adalah pelanggan setia Pak Guan. Menurut beliau Bu Ernest yang paling banyak menjual sampah kertas setiap bulannya.
"Bulan ini saja Bu Ernes berpenghasilah hampir 6 jutaan hanya dari sampah kertas saja, belum lagi dari barang yang lainnya" ujar Pak Guan.
"Ada banyak yang jual sampah kertas seperti ini, yah karena lumayanlah untuk uang jajan anak" tambahnya.