Mohon tunggu...
Yandri Yadi Yansah
Yandri Yadi Yansah Mohon Tunggu... -

gemakan hidup dalam manfaat\r\nmufakatkan diri dalam kebersamaan\r\nsyukurilah segala nikmat tesemat\r\nniscaya cerah bernaung kebahagian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Jari Berkuku

27 Mei 2011   09:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

handak susu tahko di tungku
mendidih bersih cairkan beku
galihlah hidup usah terpaku
pada sebidang jari berkuku

berkuku jari mengikir batu
terpercik api menuju waktu
usah gelisah tak bersatu
memburai mimpi pepatah menggerutu

menggerutu sepi minda menjemu
pergilah setapak berjumpa temu
luka disepuh sembuhlah semu
keramat termulia dunia ibumu

nasihat hidup satu menuju
siang malam adalah baju
nisan mencerah sudah disetuju
pada pola warna gincu

Kebun Kopi, 26 Mei 2011
By : Yandri Yadi Yansah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun