kalian tau gak, penyebab anemia pada ibu hamil itu apa sih? Anemia pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal yang tidak teratur dan dapat mempengaruhi produksi sel darah merah. Selain itu, faktor umum seperti morning sickness, kehamilan kembar, kekurangan asam folat dan zat besi, serta anemia sebelum hamil juga dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil. Kehilangan nafsu makan dan rasa mual dan muntah yang terus-menerus selama trimester tertentu kehamilan mengakibatkan ibu hamil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dan akhirnya lebih rentan terhadap anemia.Â
   Menurut WHO (World Health Organization), anemia adalah kondisi dimana konsentrasi hemoglobin (Hb) dalam darah rendah. Padahal, menurut Kementerian Kesehatan, itu adalah penyakit di mana sel darah merah tidak memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Website Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, terlalu sering begadang, perdarahan, penyakit kronis atau kehilangan darah seperti saat menstruasi, dan infeksi parasit.
    Nah, belum banyak yang tahu kalau ibu hamil lebih mudah terkena anemia dan biasanya sulit terdeteksi karena gejalanya masih mirip-mirip dengan gejala kehamilan pada umumnya, susah bedainnya! Gejala anemia pada wanita hamil ini gak boleh diabaikan lho, karena bisa memburuk seiring bertambahnya usia kehamilan, dan gejalanya harus banget diwaspadai.Â
Menurut situs Alodokter, beberapa gejala anemia yang harus diwaspadai antara lain: badan terasa lelah dan lesu terus-menerus, sesak napas, nyeri dada, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, beberapa bagian tubuh seperti kuku, bibir, dan kulit terlihat pucat. . Oleh karena itu, jika mommy mengalami gejala tersebut, ada baiknya menghubungi dokter atau bidan terdekat.
    Mommy harus mewaspadai anemia ini karena dapat mempengaruhi suplai oksigen ibu hamil dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Selain itu, bayi dapat lahir dengan berat badan yang rendah, apalagi jika ibu menderita anemia ini pada trimester pertama, dimana berat badan bayi kurang dari 2500 gram, membuat bayi berisiko lebih rentan terhadap penyakit atau infeksi. Ketiga, ibu dapat mengalami perdarahan postpartum yang disebabkan oleh kekurangan oksigen ketika serabut otot miometrium rahim tidak dapat berkontraksi setelah melahirkan, dan akhirnya pembuluh darah yang menempel pada plasenta terbuka dan menyebabkan perdarahan.     Â
Serem ya bahaya anemia ini? Oleh karena itu, mommy harus mengetahui cara mencegah anemia agar ibu dan anak sehat hingga bayi lahir. Ibu dapat mencapainya dengan mengonsumsi vitamin seperti zat besi, vitamin B12 dan asam folat secara parenteral yang biasanya diberikan pada ibu hamil 2-3 kali sehari oleh dokter atau bidan. Kedua, mommy dapat mengonsumsi makanan yang tinggi akan zat besi dan asam folat, seperti makanan laut, daging merah, daging ayam, sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, makanan yang terbuat dari kacang kedelai seperti tahu dan tempe, kismis, kurma, semangka, dan delima.Â
Mommy juga harus memperhatikan kebutuhan vitamin C dengan mengonsumsi buah dan sayuran seperti jeruk, stroberi, kiwi, tomat, brokoli, kangkung, dan bayam. Menurut pengalaman penulis, anemia dapat diatasi dengan istirahat yang cukup, olahraga, berjemur di pagi hari dan tidak begadang.
    Inilah penyebab, bahaya dan tindakan pencegahan yang harus diketahui seorang ibu untuk mencegah anemia dan menjaga kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Semoga informasi yang dibagikan oleh penulis dapat bermanfaat bagi ibu-ibu yang membacanya. Terima kasih banyak   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H