Mohon tunggu...
Afifah Qanita
Afifah Qanita Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Kedokteran Universitas Tadulako

Mahasiswa Kedokteran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

App Pharm-Care Tadulako Mendapatkan Pendanaan Riset PKM Belmawa Dikti dalam Menangani Pasien Diabetes Mellitus

19 Juni 2024   21:12 Diperbarui: 19 Juni 2024   21:55 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Haiiiii Sobat Kompasiana Readers!!!Saya Afifah Qanita Mahasiswa Kedokteran dari salah satu perguruan tinggi negeri di Sulawesi Tengah memperkenalkan Tim PKM-RSH Pharm-Care Tadulako yang akan mempersembahkan aplikasi pendukung pasien diabetes mellitus tipe 2 yang nantinya dapat mengontrol penggunaan obat pasien. Ini tidaklah hanya sekedar promosi aplikasi namun sebuah bentuk harapan dari tujuan kami pada program Pengembangan Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2024. Meninjau data menurut International Diabetes Federation Diabetes Atlas 10th edition (IDF) (2021) negara atau wilayah dengan jumlah penderita diabetes dewasa (20-79 tahun) teratas pada tahun 2021 dan Indonesia menempati peringkat ke-5 jumlah penyandang diabetes terbanyak di dunia yaitu 19,5 juta penduduk. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah (2022) di kota Palu, jumlah penderita diabetes melitus yaitu 23,677 jiwa sedangkan yang mendapat pengobatan sesuai standar hanya 1,314 jiwa (5,54%), hal ini menunjukkan bahwa realisasi belum memenuhi target dari renstra yang ditentukan pada tahun 2022 sebesar 20 %. Juga didukung data menurut Dinas Kesehatan kota Palu (2021), Pola penyakit rawat jalan Puskesmas di kota Palu tahun 2021, jumlah penderita diabetes melitus di puskesmas Kamonji, kota Palu merupakan peringkat ke-2 terbanyak yaitu 1,712 jiwa dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar yaitu 949 jiwa (53.48%). Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan di kota Palu belum tercapai maksimal. Oleh karena itu, apoteker memegang peran penting sebagai sumber informasi terpercaya untuk memberi informasi terkait obat dan kesehatan. Hal inilah menjadi alasan kuat tim kami mengangkat kembali kasus ini sebagai program penelitian kami.

Aplikasi Pharm-Care Tadulako yang pertama kali dibuat pada tahun 2021 dalam versi website, ide penelitian yang luar biasa ini dari dosen pendamping PKM kami ibu amelia rumi beserta senior-senior kami yang sempat mengambil penelitian ini sebelumnya, adapun salah satu anggota dan berkontribusi dalam pembuatan logo adalah Muhammad Faisal alumni Farmasi Universitas Tadulako angkatan 2018, dimana pada tahun 2021 penelitian ini masih berfokus pada website, kemudian penelitian ini juga memenangkan kompetensi bergengsi dari International Pharmaceutical Students' Federation Asia Pasific Regional Office sehingga dapat berkolaborasi meneliti bersama Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran dan menerbitkan jurnal yang berjudul "Pharm-Care Tadulako: Web-Based Design Application to Improve Pharmaceutical Care Services" yang sudah terakreditasi SINTA 2 oleh The Ministry of Research and Technology of Indonesia (No. 24/E/KPT/2022). Selanjutnya, pada tahun 2023 dikembangkan dalam bentuk android oleh Moh. Noor Arif Ilyas alumni Farmasi Universitas Tadulako angkatan 2019 dan pada tahun ini 2024, kami mendapatkan pendanaan dari KEMENDIKBUDRISTEK pada Program Kreativitas Mahasiswa dan kembali melanjutkan penelitian ini. Penelitian yang kami lanjutkan ini akan lebih berfokus pada pasien yang menderita penyakit Diabetes Melitus Tipe 2. Kami melanjutkan penelitian ini dengan harapan bisa mengevaluasi, memberikan, mengelola penyakit Diabetes melitus.

Adapun pengambilan data yaitu pre-test dan post-test, dimana pada data pre-test kami mewawancarai pada hari pertama lalu mengambil data pasien DM Tipe 2 yang akan menjadi responden kami dan akan dilanjutkan pada pengambilan data post-test pada hari ke- 30 yaitu pemasukkan data pasien dari pre-test ke dalam Aplikasi Pharm-Care Tadulako Yang melibatkan Apoteker Puskesmas dan Apoteker yang berpraktik di Kota Palu dan mengontrol pasien melalui aplikasi kami yang akan dilihat perubahan kepatuhan, kualitas hidup & GDPnya antara hari ke-1 dan ke-30.

Instagram by @pkmrsh_pharmcaretadulako
Instagram by @pkmrsh_pharmcaretadulako
Sebagai bentuk kepedulian Sejawat kesehatan, terhadap kesehatan masyarakat Indonesia aplikasi ini dibuat untuk meningkatkan kepatuhan, kualitas hidup serta luaran klinis pasien diabetes melitus dalam menggunakan obat. Sekarang kami sudah masuk ditahap penguploadan konten 1. Teman-teman Kompasiana Readers sangat dipersilahkan mampir diakun instagram tim kami yaaa di @pkmrsh_pharmcaretadulako jangan lupa like dan terus follow up akun kami yaa sobat sehat!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun