Mohon tunggu...
Tisya Adiffia R
Tisya Adiffia R Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

content writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi di Balik Sistem Pemantauan Kualitas Udara: Bagaimana Cara Kerjanya?

14 Agustus 2024   10:51 Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:26 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Air Quality Monitoring System (AQMS) atau yang dapat diartikan dengan Sistem Pemantauan Kualitas Udara adalah teknologi yang dibangun untuk mengukur dan menganalisis kondisi kualitas udara di suatu area tertentu. Terdapat beberapa definisi tentang AQMS yang meskipun sedikit berbeda, tetap memiliki makna yang sama. AQMS adalah sebagai perangkat teknologi yang mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data terkait kualitas udara untuk mendukung pengambilan keputusan terkait kesehatan lingkungan.

Teknologi dan Sensor yang Digunakan dalam AQMS

Dalam sistem pemantauan kualitas udara, teknologi dan sensor yang digunakan memegang peran penting. Berikut ini adalah beberapa jenis teknologi dan sensor yang umum digunakan dalam AQMS:

1. Sensor Gas Elektrokimia
Sensor ini digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3). Sensor gas elektrokimia bekerja dengan prinsip reaksi kimia antara gas target dan elektrode di dalam sensor, menghasilkan sinyal listrik yang seimbang dengan konsentrasi gas tersebut.

2. Sensor Partikulat
Partikulat udara seperti PM2.5 dan PM10 adalah partikel mikroskopis yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Sensor partikulat menggunakan teknologi seperti Light Scattering atau hamburan cahaya, di mana partikel yang melintas melalui sinar laser akan menyebabkan hamburan cahaya yang kemudian diukur oleh sensor untuk menentukan konsentrasi partikulat dalam udara.

3. Sensor Optik Ultraviolet
Teknologi ini digunakan terutama untuk mendeteksi gas ozon di atmosfer. Sensor optik UV memancarkan sinar ultraviolet melalui sampel udara dan mengukur jumlah cahaya UV yang diserap oleh gas ozon, memberikan estimasi konsentrasi ozon di udara.

4. Sensor Akustik
Sensor ini digunakan untuk mengukur kebisingan, yang juga merupakan komponen dari kualitas udara secara keseluruhan. Sensor akustik bekerja dengan menangkap gelombang suara dan mengukur intensitas kebisingan di lingkungan sekitarnya.

5. Stasiun Pemantauan Statis dan Mobile
AQMS biasanya terdiri dari stasiun pemantauan yang ditempatkan di lokasi tetap (statis) dan stasiun mobile yang dapat dipindahkan ke berbagai lokasi. Stasiun-stasiun ini dilengkapi dengan berbagai jenis sensor untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kualitas udara di berbagai lokasi dan waktu yang berbeda.

Sumber: Mertani.co.id
Sumber: Mertani.co.id
Cara Kerja AQMS

Sistem Pemantauan Kualitas Udara bekerja melalui beberapa tahap penting:

1. Pengumpulan Data
Sensor yang terpasang di stasiun pemantauan mengumpulkan data real-time tentang berbagai parameter kualitas udara seperti konsentrasi gas polutan, partikulat, dan kebisingan. Data ini dikumpulkan secara terus-menerus dan dikirim ke pusat pengolahan data.

2. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, data yang belum diolah ini nantinya diproses dengan menggunakan algoritma canggih untuk memastikan akurasi dan konsistensi. Data yang telah diproses kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi tren dan pola kualitas udara.

3. Penyajian Data
Data yang telah dianalisis kemudian disajikan melalui antarmuka pengguna, baik dalam bentuk dashboard online, aplikasi seluler, atau laporan yang dikirimkan kepada pihak terkait. Informasi ini digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat atau untuk membantu pihak berwenang dalam mengambil keputusan terkait kesehatan lingkungan.

4. Pengambilan Keputusan
Berdasarkan data yang disajikan oleh AQMS, pihak berwenang dapat membuat keputusan yang tepat terkait pengelolaan kualitas udara, seperti penerapan kebijakan pembatasan emisi, peringatan kepada publik, atau tindakan mitigasi lainnya.

Teknologi di balik sistem pemantauan kualitas udara merupakan kombinasi dari berbagai sensor canggih yang bekerja secara sinergis untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi udara di suatu area. Dengan memahami cara kerja AQMS, kita dapat lebih menghargai pentingnya teknologi ini dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta lingkungan. AQMS bukan hanya alat pemantauan, tetapi juga instrumen kritis dalam upaya global untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun