Integritas akademik merupakan komitmen, bahkan dalam menghadapi tantangan. Perlunya penanaman intergritas akademik pada mahasiswa kesehatan karena merupakan modal profesionalisme seorang tenaga medis dan tenaga kesehatan.
Kejujuran itu sendiri erat kaitannya dengan hati nurani. Berucap dan berperilaku jujur merupakan suatu sikap menghargai orang-orang di lingkungan sekitar sekaligus pada diri sendiri. Pengertian jujur adalah mengucapkan kata-kata dan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Sikap jujur merupakan perilaku yang didorong oleh hati nurani. Jujur sebuah nilai abstrak, sumbernya hati, bukan pada omongannya.Â
Seseorang dikatakan jujur, apabila ucapannya sejalan dengan perbuatannya. jujur itu memiliki value tak terhingga. Dikarenakan semua sikap yang terpuji selalu bersumber pada "kejujuran". Tercipta suatu keindahan bila setiap individu bersikap jujur terhadap dirinya. Begitu juga dengan pentingnya kejujuran bagi mahasiswa kesehatan yaitu memperoleh kepercayaan dari dosen maupun teman sejawat, akan membentuk pribadi yang lebih bertanggung jawab, lebih dihargai, dapat meningkatkan level kesehatan mental, meningkatkan reputasi diri dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, Wajib bagi seorang mahasiswa untuk menanamkan sikap jujur mulai dari kecil ataupun sekarang.
Mengapa? Misalnya ketika kita sudah menjadi seorang dokter atau tenaga kesehatan dan sedang menghadapi pasien yang sedang sakit. Maka yang harus kita lakukan adalah mendiagnosis penyalit pasien tersebut dengan tepat dan benar. Dan juga berkata apa adanya tentang penyakit pasien tersebut. Dengan demikian, pasien akan terus percaya dengan dokter tersebut karena obat yang diberikan dokter kepada pasien sesuai dengan penyakit nya dan pasien tersebut akan cepat sembuh dari penyakitnya.
Meskipun demikian mengapa masih banyak praktik tindakan tidak jujur dalam proses seseorang yang tengah menempuh pendidikan di kesehatan? Seperti melakukan kecurangan akademik seperti mencontek atau plagiarisme.
1. Tuntutan Akademik dan Beban Studi yang Tinggi
Mahasiswa di program kesehatan sering menghadapi tuntutan akademik yang sangat tinggi. Mata kuliah yang padat, serta tanggung jawab untuk memahami materi yang langsung berkaitan dengan keselamatan pasien, dapat menimbulkan power yang besar. Dalam hal ini, beberapa mahasiswa mungkin merasa perlu untuk mengambil jalan instan, seperti mencontek atau melakukan plagiarisme, demi mempertahankan nilai yang baik.
2. Manajemen Waktu yang Buruk
Mahasiswa kesehatan sering kali berjuang dengan manajemen waktu karena harus menyeimbangkan antara kuliah, praktik klinis, tugas, dan kegiatan kemahasiswaan. Ketika waktu mulai terasa sangat terbatas, beberapa mungkin merasa terpaksa melakukan kecurangan akademik.
3. Budaya Kompetisi