Mohon tunggu...
Tisa Aulia
Tisa Aulia Mohon Tunggu... Freelancer - Sebagai mahasiswa

Muda jangan sampai diam saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

FOMO dan Kecanduan Notifikasi, Media Sosial sebagai Ancaman Baru Kesehatan Mental

1 Oktober 2024   22:40 Diperbarui: 2 Oktober 2024   00:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Fomo fear of missing out concept (sumber: rawpixel.com on Freepik) 

Mengatasi FOMO dan Kecanduan Media Sosial
Solusi ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu


1. Solusi Internal
Solusi internal dapat diselesaikan dari dorongan atau motivasi dari diri sendiri, sedangkan solusi eksternal dapat diselesaikan dari bantuan orang lain disekitarnya seperti keluarga dan juga dapat melalui informasi dari internet ataupun sumber lainnya. 

Adapun solusi internal yang menjadi solusi utama untuk mencegah perilaku ketergantungan terhadap media sosial, yaitu dilakukan dari dorongan diri sendiri dengan cara membatasi penggunaan sosial media dan melakukan kegiatan yang positif. Solusi ini dapat dimaknai sebagai detox sosial media.


2. SolusiEksternal
Solusi ini dilakukan dengan bantuan dan motivasi dari orang lain seperti keluarga ataupun melalui edukasi dari internet. Solusi untuk mengatasi ketergantungan terhadap media sosial harus dimulai dari keluarga (Kurniawati, 2018, hlm. 20). 

Pada dasarnya, keluarga merupakan lembaga pertama dalam bersosialisasi, yang mana peran keluarga khususnya orang tua sangatlah penting untuk melihat dan memantau perkembangan anak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari hal-hal negatif. Adira Ismi , Siti Nurbayani , Rika Sartika (2022)

FOMO dan kecanduan notifikasi adalah masalah nyata yang muncul seiring dengan perkembangan dunia digital. Media sosial memang memberikan banyak keuntungan, seperti memudahkan kita terhubung dengan orang lain dan mengakses informasi. Namun, penting untuk diingat bahwa jika kita tidak mengelolanya dengan bijak, maka dampaknya bisa merugikan kesehatan mental kita. 

Kita perlu mulai menerapkan kebiasaan digital yang lebih sehat. Dengan begitu, kita tetap bisa menikmati semua manfaat dari media sosial tanpa terjebak dalam efek negatifnya, seperti kecemasan dan kesulitan berkonsentrasi. Menemukan keseimbangan antara hidup online dan offline adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental kita di era digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun