Mohon tunggu...
Desak Putu Tirtha Nirmala S
Desak Putu Tirtha Nirmala S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Raline Shah sebagai Agen Diplomasi Selebriti Kontemporer Indonesia

15 Juni 2023   14:46 Diperbarui: 15 Juni 2023   14:48 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/CfYh8IgPHBw/

Diplomasi selebritis awalnya diperuntukkan bagi mereka yang memegang posisi diplomatik resmi yang diperkenalkan oleh PBB. Danny Kaye adalah tokoh diplomasi selebriti pertama yang berafiliasi dengan PBB sebagai duta niat baik atau yang biasa dikenal dengan goodwill ambassador pada tahun 1954. Selain Danny Kaye, selebritas lain seperti Audrey Hepburn, George Clooney, dan Angelina Jolie yang juga menjadi agen diplomasi selebritis yang berafiliasi dengan PBB. Sebagai afiliasi PBB, mereka bertugas untuk membantu memfokuskan perhatian dunia pada isu-isu penting bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa. 

Diplomasi selebriti kontemporer tidak lagi hanya berpaku dengan afiliasi posisi diplomatik resmi oleh PBB maupun pemerintah. Selebritis dapat meningkatkan perhatian atas suatu isu secara individu. Selebritis yang berhasil menaikkan isu-isu tertentu kepada publik sudah dapat dikatakan sebagai agen diplomasi selebritis. Dalam skala global, Putri Diana, Bob Geldof, dan Bono menciptakan versi modern dari diplomasi selebritis di mana mereka menolak untuk bekerja dalam batas-batas organisasi mana pun dan memilih untuk menangani masalah kemanusiaan sebagai agen independen. Mereka menggunakan kekuatan bintang mereka sebagai platform untuk berjejaring alih-alih bertahan dalam batas-batas jaringan seperti diplomat resmi pada umumnya. Bono bahkan berhasil menciptakan jaringan advokasi yang dimanfaatkan untuk membangun banyak kampanye sesuai dengan tujuan dari isu yang dibahas. 

Sama seperti skala internasional, di Indonesia juga terdapat aktor diplomasi selebritis yang berafiliasi dengan PBB dan ada juga yang tidak. Meskipun begitu, keduanya sama-sama berperan dalam meningkatkan perhatian masyarakat atas suatu isu. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai agen diplomasi selebritis Indonesia yang tidak berafiliasi secara resmi sebagai duta organisasi antar pemerintahan seperti PBB, tetapi mampu mengangkat berbagai isu dengan kemampuannya. Salah satu contoh dari selebritis Indonesia yang secara aktif mengangkat isu-isu kemanusiaan adalah Raline Shah. 

Raline Rahmat Shah yang biasa dikenal dengan nama Raline Shah lahir di Jakarta pada 4 Maret 1985. Raline Shah adalah seorang aktris, penyanyi, model, dan pegiat sosial. Raline pernah berkompetisi dalam ajang Puteri Indonesia 2008 mewakili Sumatra Utara dan berhasil meraih posisi 3rd Runner-up. Raline gemar melakukan kegiatan sosial di berbagai bidang. Bidang yang sering dipromosikan oleh Raline adalah bidang kemanusiaan, pembangunan manusia, dan lingkungan. Raline merupakan salah satu selebriti yang banyak menginspirasi masyarakat terutama pengikutnya agar ikut melakukan gerakan sosial seperti dirinya. Raline sering mengupdate kegiatannya di platform Instagram. Raline mempunyai 9,7 juta pengikut dengan akun instagram @ralineshah. Hal ini memungkinkan Raline untuk menaikkan perhatian masyarakat atas isu yang diangkatnya sehingga dapat dikatakan bahwa Raline termasuk seorang agen diplomasi selebriti. Raline Shah mampu memanfaatkan jaringan, koneksi, dan privilege-nya untuk membantu sesama dan mengajak orang lain untuk ikut terjun langsung sebagai pegiat sosial. Hal ini adalah hal yang sangat positif dari sosok Raline Shah.  

Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Raline Shah yang mampu menginspirasi berbagai kalangan masyarakat:

Mendirikan Rumah Harapan Indonesia (RHI) - Bidang Kemanusiaan

Pada 2017, Raline bersama Valencia Mieke Randa dan Vivy Tolgay mendirikan Rumah Harapan Indonesia (RHI). Rumah Harapan Indonesia adalah tempat singgah bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun yang saedang menjalani perawatan medis di kota-kota besar dan berasal dari keluarga kurang mampu. Umumnya, anak-anak yang berada di RHI adalah anak-anak dengan penyakit tidak menular tetapi dengan tingkat keparahan tinggi seperti leukimia, kanker, tumor, kelainan fisik, dan kelainan tulang. Raline bahkan pernah ikut membangun sebuah rumah singgah dengan mengaduk semen dan mengangkat batu bata. Pesan yang ingin disampaikan yaitu agar masyarakat juga bisa menyempatkan waktu untuk berbuat sesuatu untuk orang lain dikala kesibukan sama seperti Raline sendiri. 

Jadi, rumah singgah dibangun untuk menyediakan akomodasi yang nyaman dengan sistem yang mendukung bagi anak-anak daerah pedesaan yang menjalani pengobatan di kota-kota besar Indonesia. Banyak anak-anak yang menjalani perawatan kanker atau memiliki BPJS kelas III tetapi tidak dapat menginap di rumah sakit akhirnya tidur di lorong. Banyak juga diantara mereka yang tidak sanggup membayar biaya rawat inap. Dengan demikian, Raline ingin membangun rumah singgah untuk membantu anak-anak seperti mereka. Rumah Harapan dapat ditemukan di berbagai tempat di Jakarta, Bali, Surabaya, Makassar, Aceh, Medan, dan Semarang. 

Co Founder Yayasan Bhakti Nusantara - Bidang pembangunan manusia 

Raline adalah salah satu Co-Founder Yayasan Tunas Bhakti Nusantara yang sering memberikan kontribusi pada daerah 3T di Indonesia. Daerah 3T merupakan daerah yang terdepan, tertinggal, dan terluar. Yayasan Tunas Bhakti Nusantara didirikan pada tahun 2018. Yayasan ini merupakan organisasi amal yang bertujuan untuk mendukung pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan, yang merupakan wilayah 3T. Raline memiliki aktivitas tahunan bersama Yayasan Tunas Bhakti Nusantara. Raline bersama para sukarelawan di Tunas Bakti Nusantara ikut membangun infrastruktur sekolah, pusat kesehatan masyarakat, hingga kebutuhan air bersih di beberapa daerah 3T. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun