Mohon tunggu...
Tirta Sena Syach Kurniawan
Tirta Sena Syach Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo. Kenalin nama saya Tirta Sena Syach Kurniawan, biasa dipanggil Sena. Saya mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa semester 1

Selanjutnya

Tutup

Politik

Janji Manis Krisis Realistis

16 Desember 2023   09:27 Diperbarui: 16 Desember 2023   09:32 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

  • Pendahuluan

Pada 14 Februari 2024, Indonesia akan diramaikan oleh suatu fenomena yang setiap lima tahun sekali diadakan, yaitu pemilihan umum kepala negara. Setelah 10 tahun lamanya Presiden Joko Widodo menjabat sebagai kepala negara sejak 2014, Indonesia akan mengganti kepemimpinan negaranya dengan 3 calon. Di antaranya yaitu Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud. Seperti kampanye yang dilakukan jauh sebelum periode saat ini, dalam kegiatan berkampanye pasti ada elemen yang dinamakan "janji manis". Janji manis adalah suatu pernyataan dari masing-masing capres apabila di antara mereka ada yang terpilih menjadi presiden, maka mereka berjanji akan mengamini janji mereka sesuai apa yang diucapkan. Seperti apa janji-janji dari ketiga capres tersebut? Simak penjelasan dalam artikel ini.

  • Isi

Anies-Imin

Diawali oleh paslon nomor urut satu Anies-Imin. Paslon dengan pemilik jargon "Wakanda no more, Indonesia Forever" ini memaparkan janji manisnya sebagai berikut

  • Subsidi pupuk
  • Dana desa Rp. 5 miliar
  • BBM gratis bagi pemilik sepeda motor
  • Sekolah gratis

Dalam pandangan saya, ada beberapa ketidakrealistisan dari janji manis paslon nomor urut 1 tersebut, yaitu BBM gratis bagi pemilik sepeda motor. Pasalnya, pemilik sepeda motor di Indonesia telah mencapai 154 juta. Dengan angka yang bisa dibilang setengah persen dari keseluruhan penduduk Indonesia, saya mengkritik bahwa akan berapa besar polusi yang ada di Indonesia karena di Jakarta saja dengan BBM yang masih berbayar telah berpolusi udara yang sangat tebal. Kedua, dana yang akan masuk untuk kas negara akan mengalami kemerosotan karena seperti yang kita tahu Pertamina merupakan usaha milik BUMN yang kas nya pasti akan masuk ke keuangan negara. Janji tersebut jelas sangatlah tidak bisa diterima oleh akal sehat.

Prabowo-Gibran

Selanjutnya akan saya kulik tentang janji manis yang telah dipaparkan oleh paslon nomor urut dua, yaitu Prabowo-Gibran. Paslon dengan berbagai kontroversialnya ini memaparkan janji manisnya seperti berikut

  • Ketahanan energi tidak impor
  • Perbaikan gizi anak-anak dan ibu hamil
  • Ketahanan swasembada
  • Bangun lumbung pangan di rawa-rawa

"Perbaikan gizi anak anak dan ibu hamil"? "Ketahanan energi tidak impor"? apakah dua itu mungkin? Untuk yang perbaikan gizi anak-anak dan ibu hamil, mengingat negeri Indonesia tercinta ini masih merajalelanya "tikus" negara, jadi dana yang seharusnya dialokasikan untuk nutrition repairement anak-anak dan ibu hamil, kemungkinan mereka hanya akan menerima 'angin' saja karena sudah diamankan terlebih dahulu dananya oleh para kaum bengis tersebut. Ketahanan energi tidak impor beberapa sumber daya alam saja mungkin bisa, namun seperti emas sepertinya masih angan-angan mengingat SDM Indonesia yang masih 'berproses' dalam bidang tersebut.

Ganjar-Mahfud

Yang terakhir ada paslon nomor urut tiga yaitu Ganjar-Mahfud. Paslon dengan jargon "sat set" ini memberikan beberapa janji manisnya seperti berikut

  • Menaikkan gaji guru hinga 30 juta per bulan dan guru baru akan diberi gaji 10 juta perbulan
  • Melanjutkan program Joko Widodo
  • Ketahanan sumber daya

Lagi-lagi, gaji guru 30 juta? Apabila kita lihat saat ini, dengan gaji guru yang sekarang saja Indonesia telah mengalami inflasi yang konstan bertambahnya. Dari mana dananya? Memeras uang rakyat dengan menaikkan pajak? Pajak saat ini saja sudah mengalami kenaikkan.

  • Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun