Mohon tunggu...
Tugas harian
Tugas harian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tersenyumlah yang lebar hingga merobek pipimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Akulah Masker Itu

29 Mei 2021   11:12 Diperbarui: 29 Mei 2021   11:28 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

oranye itu bersih.
dan pagi adalah menggigil.
entah sejak kapan daun itu berguguran,
hanya saja mereka adalah matahari.

dimana lenganku telah menjadi besi,
jiwaku adalah ikatan sapu lidi.

dan orang bertanya kapan mobil pertama melaju
bahkan sebelum dunia mengenal masker,
akulah masker itu.
karena keringat adalah rindu yang membahagiakan,

maka saat pagi berganti malam
malam berselimut sarung fajar;
aku adalah makna dari asri.

selamat pagi,
selamat dan hangat.
bisakah kau menunggu kantong terakhirku,
menumpuk pekerjaanmu yang telah kering?

telah kujadikan sup nasi sore ini.
maukah kau bergabung bersama kami
pada piknik taman kota,
yang berumput senja

2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun