Konon, masyarakat lahir dari rahim yang disebut bui.
Merangkak, menyeret-nyeret, menuju pelukan yang disebut ideologi.
Ibu yang pertama kali menyusuinya adalah dogma, dan Ayah yang mengajarinya berjalan adalah   hegemoni.
Konon, saat masyarakat telah memasuki pendidikan dasar, mereka mulai mencita-citakan suatu pekerjaan.
Ada yang hendak menjadi pilot, menjadi dokter, pemikir bangsa dan sebagainya.
Meski konon, setiap cita-cita dari masyarakat sesungguhnya, sebuah pendambaan kemakmuran.
Maka untuk meraih cita-cita itu, saat dewasa masyarakat bekerja, memiliki mobil dan rumah.Â
Kemudian menikah. Lalu dari pernikahan itu, konon, terlahir kembali masyarakat yang berasal dari rahim yang disebut bui.