Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menatap yang Tertatap

9 Maret 2022   06:37 Diperbarui: 9 Maret 2022   06:43 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dipenuhi bintang-bintang
Wajahmu
Diarak bagai tontonan
Aibmu
Hari penuh belukar menyerabut
Mengoyak sisi dalam.

Dan bait tersusun berbingkai
Amarahmu
Setiap kehilangan adalah
Ingatanmu
Sebelum lenyap penuh harapan
Setangkai berduri tergenggam.

Ke dalam perantauan berbisa
Gua hatimu
Sekali menetapkan,
Setelahnya luruh seluruh.
Yang utuh, bertahan tanpa air mata
Berhidung bulat
Merah bagaikan bulan berkarat
Kesanmu di antara mata
Dan jalanmu yang terjal
Maka selamanya,
Kita menatap yang tertatap
Masa depan
Dirimu
Kami sangsi oleh kebutaan
Takdir...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun