Rindu selalu dikais
Pada ketidaksempurnaan kebahagiaan
Seolah rindu adalah potongan yang dicari
Menambal darah yang terjatuh sepi
Meski sebenarnya,
Tak ada suasana yang dapat djadikan sepi. Dan
Hanya ada aku atau kau dan kemulukannya
Maka rindu selalu dikais
Pada tanah tanah lampir
Dan retakan retakan tali senyum
Selalu betah, kau memperagakan letih
Padahal kuasa diri itu,
Sepenuhnya milikmu
Dan tak ada alasan untuk tidak bahagia
Hanya ada Mimi, kaki, surut dan orang yang hendak
Minta perhatian mata
Walau benci kadang,
Mereka mau mengakuinya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!