Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada

22 November 2020   19:41 Diperbarui: 22 November 2020   19:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada hujan malam ini.
Ia memilih langit dibanding turun
Menjamah bunga - bunga.

Sedang mereka yang kerontang keringnya,
Terbungkam tak tenaga tuk berkobar
Menghadapi derasnya penindasan
Jua laju,
debu - debu derita

Tak ada tuan malam ini.
Ia memilih riuh dibanding sunyi
Menjamah sajadah - sajadah

Sedang mereka yang teringat
Matinya,
Terbungkam menanti Tuan tuk
Berbangun
Menjalani musim tertindas ego
Jua jamuan,
seru - seru fana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun