Wangimu menua
Bukanlah hal baik apabila itu terjadi
Api tidak terbakar dua kali
Kau yang telah putuskan
Bersama udara kau bernanah
Menahan pedih, sedih, lalu lelah
Berkali-kali. Akankah waktu membalasnya,
Atau anak ibu.
Kita terus menikmati hidup
Langkahkan kaki layaknya orang buta (dan aku idiot)
Berpaling pada bayang yang keriput
Sedang rambut menipis,
Aku hanya meringis
Jangan jadi Ayahku lagi
Aku bisa mati oleh kebaikan
Dan kau mati oleh harfiah
Aku tidak Sudi
Waktu itu tiba
Paling tidak jangan hari ini,
besok, ataupun selamanya!
Aku belum jadi apa-apa...
Samata, 12 November 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI