Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayangmu

8 November 2020   13:04 Diperbarui: 8 November 2020   13:08 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayanganmu jauh disorot matahari pagi,
Tak dapat kujangkau dengan mata yang ingin menari dengan

Bayanganmu yang asik bermain dengan tembok halaman

Akankah kita dipertemukan?

Melalui sinar dan asap terbakar di taman,
Kepada kicau - kicauanku tentangmu
Dan teras dipenuhi oleh laki - laki garang

Akankah wangimu dapat kucium seutas,
Apa yang tersematkan kepada bau hujan
Lalu kabut tebal, sesatkan aku
Berdarah - darah

Bayangmu yang manis yang kurindakan
Telah tersorot senja dan jaraknya telah
Semakin jauh,
Jauh

Haruskah bayangan yang menggenggam bayangan?

Apabila itu kulakukan,
Maka bayangmu telah menghilang
Dikaburkan malam

Menunggu fajar kembali,
Lalu kita bermain petak umpet
Yang sengsara

Makassar, 28 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun