seorang anak telah kutinggalkan di
lemari kota,
kuselipkan di antara pakaian
dan jari jemari kakak
yang terbungkus rapih, kresek
hitam
Di dalam, ia terdiam
tak bersuara
kepalanya menatapku, bibirnya
merapat
kubelai dirinya dari rambut ke mata
dan kutanamkan perkusi
pada pandangannya
Lima ratus perak untuk hari ini,
kaleng berbunyi dan gaungkan di
sendi - sendinya
dan jangan berhenti bersenyum
kepada mereka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!