Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Benci Toleransi

24 Oktober 2020   15:16 Diperbarui: 24 Oktober 2020   15:38 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu itu aku sedang berdiri
di bawah payung merah

Kutepikan gajah bermesinku agar
dihilangkan gahaganya

Mataku melihat dia di seberang
sana

Pria tua dengan kaki buntung,
duduk di atas kursi kayu beroda.

kutinggalkan gajah bermesinku
di sana, aku berjalan
menghampirinya

tangannya mengadah, ia menunduk
nanar 

kutanyakan :"apakah itu sakit pak tua?",
kutunjuk kaki buntungnya.

"sakit sekali! sakittt sekali tuan! sangat
sakit!" katanya serak, putus asa

lalu kukeluarkan lima ratus perak dari
sakuku menuju tangannya :
"sekarang masih sakit?"

Tanyaku menatap panjang

ia menjawab, "sekarang agak
mendingan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun