Pengelolaan karyawan di sebuah perusahaan atau organisasi memiliki peranan penting dalam mendukung kesuksesan perusahaan atau organisasi tersebut.
Dalam pengelolaan tersebut, salah satu yang penting dan bisa menumbuhkan motivasi kerja adalah adanya JENJANG KARIR atau Career Path.
Dengan adanya jenjang karir yang jelas termasuk kriteria untuk bisa menggapai tahapan dalam jenjang karir tersebut, akan menumbuhkan motivasi kerja dan motivasi berprestasi bagi karyawan yang ada dalam perusahaan.
Sebaliknya ketika sebuah perusahaan tidak menetapkan atau tidak memiliki jenjang karir yang jelas, maka akan menimbulkan turunnya motivasi kerja atau motivasi berprestasi karyawan dan juga berpotensi tumbuhnya kelompok kelompok "asal bapak senang" atau kelompok kelompok "pencitraan" yang berusaha mendapatkan promosi jabatan melalui pendekatan pendekatan ke pemegang kekuasaan tidak melalui prestasi atau unjuk kerja yang sebenarnya.
Secara umum jenjang karir yang sering digunakan dalam perusahaan biasanya ada 2 yaitu jenjang karir STRUKTURAL dan jenjang FUNGSIONAL.
Apa perbedaan dari kedua jenjang karir tersebut? Apakah dalam praktiknya ada jenjang karir lain yang biasa dipakai? Mari kita coba bahas secara sederhana.
JENJANG KARIR STRUKTURAL
Pada jenjang karir struktural ini biasanya tergambar dalam struktur organisasi perusahaan. Model ini paling banyak dipakai di perusahaan. Namun jumlah jabatan structural dalam perusahaan biasanya tidak banyak sehingga potensi terjadi stagnansi jenjang karir structural ini besar kemungkinan terjadi, apalagi bila tidak diikuti dengan perencaan SDM yang matang dan terintegrasi.
Biasanya dalam jenjang karir struktural ini juga sudah ditetapkan persyaratan jabatan untuk setiap posisi struktural sehingga mampu menumbuhkan budaya kompetitif yang sehat antar karyawan untuk meningkatkan kompetensi dirinya agar memenuhi persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan struktural tersebut.
Dari sisi reward juga biasanya dalam jenjang karir struktural ditambahkan tunjangan jabatan yang besarannya berjenjang sesuai dengan tingkatan struktural yang ditetapkan dalam bagan struktur organisasi.
Seseorang dapat terlempar dari karir structural dikarenakan beberapa faktor. Yang sering kali digunakan dan sulit untuk dibantah adalah adanya pelanggaran baik itu pelanggaran kewenangan atau pelanggaran perilaku/integritas.