Lebih dari 90% investor forex menggunakan indikator forex terbaik sebagai tool untuk membantu mengambil keputusan dalam kegiatan trading. menurut sumber di salah satu artikel Analisaforex.com - Indikator forex adalah alat yang dipergunakan untuk membuat prediksi, yaitu menentukan arah pergerakan harga mata uang sebelum trader menentukan posisi “beli” atau “jual”. Dalam platform trading online, terdapat berbagai macam indikator trading sehingga menimbulkan kebingungan terutama bagi para trader pemula untuk menentukan indikator yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pergerakan harga pada market valas bersifat fluktuatif sehingga indikator akan menampilkan hasil grafik yang berlainan pada waktu yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa indikator yang direkomendasikan untuk dikuasai oleh para trader pemula.
Pilihan Indikator forex akurat untuk pemula
Moving Average (MA)
Ini adalah indikator yang paling umum digunakan atau paling standar. Metode ini dapat dikatakan sebagai pengembangan metode dasar yang dulu kita pelajari di bangku sekolah. Meskipun demikian, Moving Average mempunyai penerapan dalam bidang yang luas. MA dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis indikator forex akurat, yakni: Exponential Moving Average, Simple Moving Average, dan Weighted Moving Average.
Rumus perhitungan tiap jenis indikator MA
- Exponential Moving Average dan Weighted Moving Average
Rumus indikator ini adalah harga terakhir diberi pemberat, yakni: bilangan bulat yang dikalikan dengan harga terakhir. Jika pemberat tersebut sama, maka terjadi indikator WMA (Weighted Moving Average); sementara itu, bila berbentuk eksponensial, maka terjadi indikator EMA (Exponential Moving Average). Para trader profesional menganggap bahwa harga yang terakhir adalah yang paling utama dibandingkan harga sebelumnya. Fluktuasi harga yang terjadi dipengaruhi oleh harga terakhir dan bukan karena data yang dimuat beberapa waktu yang lalu.
- Simple Moving Average
SMA dihitung dengan menjumlahkan harga yang akan dihitung lalu dibagi dengan lama jangka waktunya. Rumus ini digunakan untuk mendapatkan harga close, low, high, atau rata-rata dari ketiga harga tersebut.
Lalu bagaimana cara menggunakan indikator Moving Average? Pada saat entry menggunakan timing SMA, WMA, EMA, pasanglah posisi “buy” bila harga close berada di atas rata-rata, dan pasang posisi “sell” bila harga di bawah rata-rata. SMA dapat pula digunakan sebagai trend filter, Anda dapat memasang posisi “buy” bila harga di atas rata-rata dengan menggunakan indikator lain untuk entry.
Envelopes