Menteri Pertahanan Bapak Ryamizard Ryacudu menilai Pemerintah Indonesia telah melaksanakan tugasnya dengan baik saat pengamanan demo damai 4 November 2016, namun aksi tersebut berakhir dengan kericuhan yang dipicu oleh segelintir kelompok yang tidak suka dengan kedamaian.
Jumlah pendemo yang sedemikian banyaknya dapat menimbulkan resiko yang sangat besar terhadap penghasutan terhadap masa yang tidak terkontrol, namun patut diancungin jempol, aparat keamanan yang mampu menanganinya.
“Dengan jumlah pendemo yang diperkirakan ribuan orang, banyak kemungkinan yang dapat terjadi. Seperti yang dapat kita lihat pada trageni di Mina yang banyak memakan korban. Dalam kondisi seperti itu, rawan terjadinya gerakan atau issue provokatif,” kata Ryamizard di Jakarta.
Aksi demonstrasi damai tersebut sempat melumpuhkan kawasan di sekitar Monas, Jakarta Pusat. Awalnya aksi tersebut berjalan damai dan tertib, namun menjelang pukul 19.00 WIB terjadi kericuhan, yang menyebabkan sejumlah aparat keamanan baik dari Polri maupun TNI serta para demonstran mengalami luka-luka, termasuk kendaraan aparatpun ikut dibakar massa.
Para demonstran yang terdaftar kita tahu jumlahnya dan itu tidak masalah. Yang menjadi permasalahan adalah ketika ada sekelompok orang tertentu yang tidak terdaftar ikut menyelinap ke dalam kelompok aksi damai tersebut, dan menjadi provokator.
Atas kejadian tersebut, Ryamizard akan memastikan untuk mengevaluasi, mencari dan melacak penyebab kejadian kerrusuhan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H