Mohon tunggu...
Tiofan Imara
Tiofan Imara Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Saya adalah mahasiswa semester 5 Program Studi pendidikan Ilmpu Pengetahuan Sosial dan saya hobi membaca buku tentang ilmu sosiologi dan ilmu politik serta saya gemar berolahraga bermain futsal.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Gen Z Lulusan SMK Perkotaan Banyak yang Menganggur?

17 Desember 2024   08:55 Diperbarui: 17 Desember 2024   09:06 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER: BADAN PUSAT STATISTIK

Meningkatnya pengangguran di kalangan pemuda Gen Z Lulusan SMK perkotaan, khususnya wilayah Jakarta Timur, merupakan fenomena yang mengkhawatirkan dan perlu mendapatkan perhatian serius. Jakarta Timur, sebagai salah satu wilayah perkotaan yang berkembang pesat, mengalami tantangan ekonomi yang kompleks. Meski dikenal sebagai pusat kegiatan ekonomi dan industri, kenyataan menunjukkan bahwa banyak pemuda di daerah ini justru kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka.

            Salah satu faktor yang diduga berkontribusi pada meningkatnya pengangguran di kalangan pemuda adalah ketidaksesuaian kurikulum antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Perkembangan teknologi yang pesat serta perubahan ekonomi global menuntut tenaga kerja yang lebih fleksibel dan terampil di bidang-bidang tertentu. Namun, banyak pemuda di Jakarta Timur yang belum mendapatkan akses pendidikan atau pelatihan yang cukup memadai untuk bersaing di pasar kerja modern.Selain itu, migrasi dari daerah ke kota juga memperburuk situasi ini, di mana jumlah pencari kerja di perkotaan semakin meningkat, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia tetap terbatas. Kondisi ini menciptakan persaingan yang ketat dalam dunia kerja, dan para pemuda sering kali kalah bersaing dengan tenaga kerja yang lebih berpengalaman atau terampil.

            Fenomena ini menimbulkan berbagai dampak negatif, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Pengangguran yang tinggi di kalangan pemuda dapat berujung pada meningkatnya angka kemiskinan, meningkatnya tindak kriminalitas, serta berkurangnya kesejahteraan psikologis dan sosial para pemuda. Selain itu, potensi sumber daya manusia yang seharusnya dapat berkontribusi pada pembangunan daerah menjadi terhambat.Meningkatnya pengangguran di kalangan Gen Z di perkotaan Jakarta timur merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu alasan utama adalah ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki pemuda dengan kebutuhan pasar kerja. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), banyak lulusan muda Sekolah Menengah Kejuruan yang belum memiliki keterampilan teknis dan soft skills yang dibutuhkan industri, seperti berpikir kritis, kemampuan komunikasi, dan penguasaan teknologi. Hal ini tercermin dalam laporan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2023, yang menunjukkan bahwa lebih dari 30% pengangguran usia muda Gen Z (15-24 tahun) disebabkan oleh kurangnya keterampilan yang relevan.

            Selain itu, persaingan ketat di pasar kerja perkotaan turut berkontribusi pada tingginya tingkat pengangguran di kalangan Gen Z. Data dari Kementerian Ketenagakerjaan RI menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di perkotaan, khususnya Jakarta, mencapai 14,2% pada tahun 2023, yang jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat pengangguran umum sebesar 7,99%.Ekspektasi tinggi Gen Z terhadap pekerjaan, seperti menginginkan fleksibilitas, gaji yang layak, dan lingkungan kerja yang positif, juga menjadi salah satu penyebab pengangguran yang berkepanjangan. Menurut survei dari LinkedIn dan World Economic Forum (WEF), Gen Z lebih selektif dalam memilih pekerjaan dan sering kali menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan mereka, yang menyebabkan waktu tunggu mendapatkan pekerjaan semakin lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun