Laga final Liga Champions yang akan berlangsung di Estadio Wanda Metropolitano,Madrid akanmenjadi ajang pembuktian bagi pelatih Liverpool Jurgen Klopp. Selama berkiprah sebagai pelatih, Klopp sudah dua kali masuk final Champions League bersama dua tim berbeda, Borussia Dortmund dan Liverpool, namun tim yang di pimpin Klopp harus puas hanya menjadi yang kedua.
Pada final 2013 Dortmund yang banyak mengandalkan para pemain muda macam Mario Gotze, Marco Reus dan Ilkay Gundogan serta bomber tajam Robert Lewandowski harus mengakui kekalahan dari sesama tim Jerman, Bayern Munchen yang memiliki skuad yang lebih berpengalaman mentas di Liga Champions apalagi musim sebelumnya skuad Bayern juga masuk final, namun harus kalah dalam drama adu penalti dari Chelsea.
Final Liga Champions kedua bersama Liverpool juga harus berakhir dengan kekalahan dari sang jawara terbanyak, Real Madrid dengan skor 3 -1 di musim lalu ( 2017 -- 2018 ). Kekalahan Liverpool di sebabkan oleh dua blunder konyol Loris Karius dan juga cederanya sumber gol utama, Mohammed Salah, faktor lain yang lebih berpengaruh adalah skuad Real Madrid memiliki lebih banyak pengalaman bermain di partai final. Sebagian besar pemain Madrid macam Ronaldo, Bale, Benzema, Sergio Ramos dan Marcelo sudah bermain bersama sejak final Liga Champions tahun 2014, 2016, dan 2017.
Musim ini Klopp berharap bisa memutus rentetan kekalahan di final dengan modal skuad terbaik yang di miliki oleh Liverpool dalam beberapa tahun terakhir, kini mereka memiliki sosok tangguh di sektor penjaga gawang seperti Allison Becker yang di harapkan tidak mengulang penampilan buruk Karius di musim lalu. Duet bek tengah Virgil Van Dijk dan Joel Matip juga bermain konsisten, selain itu para penghuni sektor bek sayap macam Trent Alexander -- Arnold dan Andrew Robertson akan bermain maksimal untuk menyuplai umpan -- umpan matang kepada trio lini depan Mohammed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane. alasan lain mengapa skuad Liverpool musim ini disebut sebagai skuad terbaik
dalam beberapa musim terakhir adalah tidak adanya kesenjangan kualitas antara para pemain inti dengan para pelapis.
Jadi, pada final yang berlangsung akhir pekan ini apakah Klopp berhasil mengakiri kutukan dengan raihan trofi?
Kita tunggu saja.
Sumber: goal.com
