Merayakan kemerdekaan tidak terlepas dari berbagai acara dan permainan. Di gang-gang akan kita temukan hiasan bertemakan merah putih. Gapura dan tembok bertuliskan tema kemerdekaan atau gambar para pahlawan. Sesuatu yang sudah menjadi bagian dari diri kita setiap tahunnya. Sehingga kalau acara ini tiba, dari yang muda sampai yang tua semuanya pasti terlibat. Dan kadang bisa berlangsung sampai tiga hari atau bahkan sampai seminggu lamanya.Â
Hal yang sama pun saya alami bersama teman-teman di GPIB Eben Haezer. Kami menghidupi semangat kemerdekaan dengan berbagai lomba yang seru dan menarik. Berbagai perlombaan ini berlangsung selama dua hari dan selalu menghadirkan kesan yang terus menyala. Ada berbagai lomba yang saya ikuti, antara lain tarik tambang, balon air, membawakan pisang sambil menutup mata, mencantolkan topi, ping-pong, dsb.Â
Saya merasa gembira karena setiap orang terlibat dalam berbagai permainan ini. Tidak terlepas mereka yang masih balita dan mereka yang sudah berusia senja. Kaum muda yang menginisiasi acara ini pun sangat bersemangat. Ini menunjukkan bagaimana mereka siap menjadi penerus bangsa saat ini dan di masa yang datang. Semangat yang patut kita syukuri dan kita acungi jempol.Â
Saya memang tidak akan berbagi banyak pengalaman. Namun, hal yang ingin saya bagikan ialah refleksi saya dalam merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke-79 ini. Di bawah tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju", saya menemukan satu hal yang berkaitan yakni kerja sama atau kolaborasi. Semangat kolaborasi lintas generasi, lintas iman, dan lintas budaya adalah jembatan yang membawa kita pada kemajuan. Nusantara baru sendiri bagi saya adalah suatu tanda bahwa berbagai kebaruan yang ada munculnya lewat kerja sama atau kolaborasi. Kolaborasi mengandaikan adanya saling tukar pikiran, berbagi ide dan gagasan, serta saling melengkapi kekurangan. Dalam berbagai dinamika itulah muncul kebaruan yang berujung pada kemajuan.Â
Akhirnya, saya bersyukur karena dalam hari yang istimewa tersebut, saya masih bisa membangun kerja sama dan kolaborasi dengan teman-teman tanpa memandang atau mengungkit latar belakang. Latar belakang memang penting sebagai yang membentuk kita, namun latar belakang membawa kita menatap layar di depan. Indonesia yang terus bergerak maju.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H