Manfaat berpikir logis:
Studi menunjukkan bahwa individu yang secara konsisten menerapkan logika dalam berpikir cenderung memiliki ketahanan mental yang lebih baik saat menghadapi situasi sulit atau ambigu. Dengan logika, mereka mampu menganalisis risiko dan peluang lebih cermat sehingga mereka lebih siap mengambil keputusan yang benar, meskipun berada di bawah tekanan atau dalam kondisi yang tidak menentu.
Jenis-jenis logika:
Logika memiliki beberapa jenis, dengan dua yang paling utama adalah:
- Logika deduktif: Proses berpikir yang bergerak dari pernyataan atau prinsip umum menuju kesimpulan spesifik. Dengan logika deduktif, kita mengambil hal-hal yang sudah diketahui kebenarannya secara umum untuk menarik kesimpulan tentang sesuatu yang lebih spesifik. Contohnya, jika kita tahu bahwa semua manusia akan mati dan Andi adalah manusia, kita dapat menyimpulkan bahwa Andi akan mati. Kesimpulan ini benar karena berdasarkan prinsip umum yang diterapkan pada kasus tertentu.
- Logika induktif: Proses berpikir yang bergerak dari data spesifik menuju kesimpulan umum. Dengan logika induktif, kita mengamati pola atau fakta tertentu dan mencoba menemukan aturan atau kesimpulan umum dari pengamatan tersebut. Contohnya, kita melihat bahwa matahari terbit setiap pagi. Dari pengamatan ini, kita menyimpulkan bahwa matahari akan selalu terbit setiap pagi. Namun, logika induktif tidak menghasilkan kesimpulan yang selalu pasti karena kesimpulannya didasarkan pada pola yang diamati, bukan pada aturan mutlak.
Bagaimana melatih kemampuan berpikir logis?
Kemampuan berpikir logis adalah keterampilan yang bisa diasah melalui latihan dan kebiasaan sehari-hari. Beberapa cara yang efektif untuk melatih logika:
 Latihan logika: Melakukan latihan logika seperti teka-teki atau permainan strategi. Contohnya, permainan catur melatih kita untuk berpikir beberapa langkah ke depan, memprediksi gerakan lawan, dan merencanakan strategi yang matang.
 Berpikir kritis: Menganalisis dan mengevaluasi argumen secara mendalam. Salah satu cara untuk melatih pola pikir kritis adalah dengan membaca berita atau artikel dan kemudian mempertanyakan keabsahan argumen yang disajikan.
 Pertanyaan diri: Mempertanyakan keyakinan dan opini kita sendiri. Melalui pertanyaan diri sendiri, kita mencoba merenungkan apakah dasar pemikiran kita benar-benar solid atau hanya berdasarkan asumsi tanpa dasar.