Bangunan rumah yang sederhana terletak di ujung kampong pedalaman. Rumah tersebut milik keluarga Pak Tejo beserta Bu Sari dan seorang anak yang masih kecil berusia 3 tahun.
Pak Tejo memiliki mata pencaharian sebagai serabutan. Jasa dirinya sering dibutuhkan oleh warga sekitar, dengan tekun ia lakukan dengan sepnuh hati mengerjakan pekerjaannya.
Tak pernah mengeluh, ia selalu bersyukur apa yang telah didapatkannya. Baginya, rezeki cukup, asal keluarganya bisa menikmati hasil keringat dirinya, Â sedikit tapi halal. Selain itu, Bu Sari selalu menghargai apa yang ia dapatkan.
"Assalamualaikum" Nampak pria mengetuk pintu rumah pak Tejo, pria yang golongan orang kaya di kampungnya.
"walaikumsalam" jawab Bu Sari.
"eh, ada pak Usman, mari-mari masuk Pak" Bu Sari mempersilakan.
"tidak usah bu, saya hanya sebentar, pak Tejo apa ada di Rumah?" menolak dengan halus.
"Suami saya sedang di luar pak, sedang memenuhi panggilan kerja dari pak Joko" jawab Bu Sari.
"oh, kalau begitu nanti tolong sampaikan ke Pak Tejo ya, selekas pulang, kerja suruh ke rumah saya" Pak Usman memberi tahu.
"baik pak" jawab Bu Sari.
Pak Usman meninggalkan rumah pak Tejo dengan mengendarai mobilnya. Pak Usman orang kaya di kampungnya, ia memiliki sawah yang sangat luas dan memiliki bisnis Properti di kota-kota besar. Ia berkunjung ke rumah pak Tejo, sedang memerlukan karyawan baru yang focus pada bidang pertanian. Pak Tejo nampaknya cocok di bidang yang akan ia tawarkan.