Mohon tunggu...
TION ISWANTO
TION ISWANTO Mohon Tunggu... Lainnya - PENULIS PEMULA

Terampil dalam berkarya, Tekun dalam berjuang dan Tulus dalam berbuat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Usaha dan Doa Kunci Menuju Sukses

23 Agustus 2023   17:15 Diperbarui: 23 Agustus 2023   17:18 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari ini anak-anak berkumpul di aula gedung serba guna milik Pak Warman. Dengan kedermawanannya, pak Warman selalu mengadakan lomba bernyanyi. Untuk melihat bakat anak-anak dari kampungnya. Ratusan juta beliau mengeluarkan dana untuk membangun gedung serba guna ini. Selain digunakan untuk even bernyanyi, gedung ini juga bisa dipergunakan untuk even olahraga dan masih banyak lainnya.

Suasana  pagi hari yang ramai terdiri anak-anak dan orang tua berkumpul untuk menyaksikan anak-anak berlomba. Nampak  gadis kecil dengan dandanan rapih, seolah artis cilik yang cukup ponemenal di kampungnya. Ia bernama Elis, dengan hidung mancung, dan gaya rambutnya yang khas kepang kuda. Terlihat cantic dan siap untuk menampilkan yang terbaik. Tahun sebelumnya ia berhasil memenangkan lomba bernyanyi. Dan ia kini didampingi oleh kedua orang tuanya yang selalu mendukung baik materil maupun non materil. Pantas saja ia didukung oleh banyak pengemarnya di kampung. Ia terlihat senyumnya yang manis kepada para pendukungnya. Dengan penuh percaya diri dan keyakinan bakal juara kembali di tahun ini.

Di ujung sana, ada gadis kecil pula dengan dandanannya cukup sederhana. Senyum simpul selalu menghiasi. Ia bernama Mawar. Dan ia didampingi seorang neneknya. Ayah mawar selalu sibuk bekerja serabutan demi menghidupi Mawar dan neneknya. Lalu ibunya kemana?

Ibu mawar tidak ada sejak mawar lahir. Artinya mawar tanpa seorang ibu. Ia diasuh Ayahnya yang kini ia benar-benar sangat kehilangan. Selain kehilangan sang istrinya, ia juga kehilangan banyak pekerjaan. Hari-harinya hanya merenung nasibnya, dan tidak mau makan dan bekerja. Ibu dari Ayah mawar atau nenek dari mawar selalu menasihati. Berlahan ayah mawar menyadari, demi kehidupan anaknya, ia harus bekerja. Mawar kecil terlihat bakatnya, disaat ayahnya mendengarkan lagu-lagu, mawar bisa mengikuti. Ayahnya menyadari, bahwa anaknya memiliki bakat bernyanyi seperti dirinya dulu sebagai penyanyi kondang di kampungnya.

Disela-sela waktu senggang, ayahnya mengajari mawar untuk bernyanyi, dan ayahnya yang memainkan piano, terkadang gitar. Setiap hari ayahnya selalu mengajak mawar untuk terus berlatih bernyanyi.. waktu yang menjawabnya, akhirnya bakat mawar sudah tercetak, dengan suara yang khas membuat ayahnya hidup kembali dalam semangat untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Mendapatkan kabar dari warga, bahwa akan ada lomba bernyanyi, ayahnya langsung mendaftarkan mawar untuk mengikuti even tersebut. Sebelum perlombaan dimulai, mawar selalu berlatih dengan ayahnya. Kini mawar bersama neneknya sudah berada di tempat perlombaan. Dengan keyakinan bahwa mawar pasti bisa membuktikan diri didepan banyak orang.

Perlombaan dimulai, MC memanggil nama Elis, "Peserta pertama kali ini adalah... Eliiiiis" penonton bertepuk tangan dengan meriah dan meneriakan nama Elis.

"elis, elis, elis, kamu pasti bisaaaaa" teriakan penonton terus menerus.

Suara music telah dimulai, elis menyanyikan dengan suara merdunya. Penonton terpukau dengan penampilan Elis. Berakhirlah elis bernyanyi, tinggal menunggu hasil dari juri-juri yang menilai. Peserta demi peserta dipanggilnya untuk bernyanyi. Ada yang disorakin karena suaranya fals, penampilan kurang menarik dan sebagainya. Giliran nama Mawar dipanggil MC untuk naik ke atas panggung. Dengan ucap basmalah, mawar naik ke atas panggung dengan percaya diri. Elis di sana tersenyum-senyum melihat penampilan-penampilan peserta lain. Mungkin saja ia meyakini bahwa peserta kali ini juga sama saja seperti yang lain.Reaksi para.  penonton ada yang  biasa-biasa saja atau hanya tepuk tangan sekdarnya.

Musik dimulai, mawar bernyanyi dengan suara khasnya, Pak Warman, Elis, juri dan para penonton melongo dengan suara mawar kali ini. Terutama Elis sangat kaget dengan penampilan peserta ini, sampai ia mulutnya terbuka membentuk huruf O. sangkin merdunya dan khasnya, para penonton berlahan-lahan tepuk tangan dengan meriah. Pak Warman sebagai penyelenggara, tidak menyangka, ada peserta dengan suaranya bisa menandingi elis. Selama ini pak Waman hanya elis lah yang tidak bisa dikalahkan. Kini pak Warman meyakini bahwa peserta ini akan menjuarai lomba bernyanyi di tahun ini.

Berakhirlah mawar menampilkan penampilan kali ini. Semua peserta merasa tegang, menunggu pengumuman juara. Penonton mulai berkelompok, ada yang meneriakan nama elis "elis, elis, elis juaraaaaa"

dan tidak kalah hebatnya nama mawar juga diteriakan penonton, "mawar, mawar, mawar, kamu hebaat, pasti juaraaaaa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun