BI terus berupaya meningkatkan cadangan devisa negara sebagai bantalan untuk intervensi di pasar valas dan menjaga kepercayaan investor terhadap Rupiah. Cadangan devisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti ekspor, investasi asing, dan penerimaan negara dari sektor migas.
4. Memperkuat Kerjasama Internasional
BI menjalin kerjasama dengan bank sentral negara lain dan lembaga internasional untuk memitigasi risiko nilai tukar dan meningkatkan stabilitas keuangan global. Kerjasama ini termasuk dalam bentuk pertukaran informasi, koordinasi kebijakan, dan penyediaan fasilitas pendanaan.
5. Meningkatkan Komunikasi dan Edukasi
BI secara aktif melakukan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan langkah-langkah yang diambil untuk menjaga stabilitas Rupiah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan menjaga stabilitas pasar keuangan.
Tantangan
Upaya BI dalam menjaga stabilitas Rupiah dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti:
Volatilitas nilai tukar global** yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter negara maju, seperti AS.
Ketidakpastian ekonomi global** akibat pandemi COVID-19 dan geopolitik.
Perkembangan teknologi keuangan** yang dapat menciptakan peluang dan risiko baru bagi stabilitas nilai tukar.
BI terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas Rupiah melalui berbagai bauran kebijakan dan kerjasama internasional. Upaya ini penting untuk menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.