Mohon tunggu...
Tiona Adelina
Tiona Adelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional dari Universitas Jember

Saya memiliki hobi menulis, dan itu menjadikan saya suka menyuarakan opini saya dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Resilience in Transition: Navigating Climate Change and Energy Transition in the Global Economic and Business Framework

19 Maret 2024   19:58 Diperbarui: 19 Maret 2024   20:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Dalam era yang ditandai oleh perubahan iklim yang semakin nyata dan transisi energi global yang tak terhindarkan, tantangan besar menghadang dunia ekonomi dan bisnis. Fenomena ini mengakibatkan pergeseran paradigma yang signifikan dalam cara kita memproduksi, mengkonsumsi, dan berinvestasi dalam energi. Artikel ini akan membahas bagaimana ketangguhan (resilience) menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini dalam konteks kerangka ekonomi dan bisnis global. Ketangguhan, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai "resilience", adalah kemampuan suatu individu, organisasi, atau sistem untuk bertahan, beradaptasi, dan pulih dari gangguan atau tekanan eksternal. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk psikologi, ekologi, teknik, bisnis, dan masyarakat.

Dalam konteks psikologi, ketangguhan merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengatasi stres, trauma, atau kesulitan hidup dengan cara yang positif dan produktif. Ini mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang tidak terduga, mengatasi kegagalan, dan membangun kembali kepercayaan diri dan kesejahteraan psikologis.

Dalam konteks ekologi, ketangguhan merujuk pada kemampuan ekosistem untuk bertahan dan pulih dari gangguan atau perubahan lingkungan, seperti kebakaran hutan, banjir, atau perubahan suhu ekstrim. Ekosistem yang memiliki tingkat ketangguhan yang tinggi biasanya memiliki keanekaragaman hayati yang kuat, interkoneksi yang baik antar komponen, dan kemampuan untuk mengembalikan fungsi-fungsinya setelah terganggu.

Dalam konteks teknik, ketangguhan merujuk pada kemampuan material atau struktur untuk menahan beban eksternal, seperti tekanan, getaran, atau guncangan, tanpa mengalami kerusakan permanen. Material yang memiliki sifat elastisitas tinggi atau mampu menyerap energi kinetik dengan baik sering dianggap memiliki ketangguhan yang tinggi. Dalam konteks bisnis, ketangguhan merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk bertahan dan berkembang di tengah perubahan pasar, teknologi, regulasi, atau lingkungan eksternal lainnya. Bisnis yang memiliki strategi ketangguhan yang baik mampu mengantisipasi risiko, menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan kondisi pasar, dan memanfaatkan peluang baru yang muncul. Secara umum, ketangguhan adalah atribut yang penting dalam berbagai aspek kehidupan, karena membantu individu, organisasi, atau sistem untuk tetap stabil, adaptif, dan berkembang di tengah dinamika yang terus berubah.

Dengan mengeksplorasi konsep ketangguhan dan bagaimana hal itu dapat diimplementasikan dalam menghadapi perubahan iklim dan transisi energi, kita dapat memahami lebih baik bagaimana dunia bisnis dapat bertahan dan bahkan berkembang dalam menghadapi tantangan masa depan.

  1. Perubahan Iklim dan Tantangannya

Perubahan iklim adalah fenomena global yang semakin terasa, didorong oleh peningkatan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Data ilmiah menunjukkan peningkatan suhu global, cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi, seperti badai yang lebih kuat dan kekeringan yang lebih parah, serta naiknya permukaan air laut yang mengancam pulau-pulau kecil dan kota pesisir. Dampak ini tidak hanya terasa pada lingkungan alam, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi seperti pertanian, pariwisata, dan kesehatan. Oleh karena itu, perubahan iklim menjadi tantangan serius yang memerlukan tindakan cepat dan terkoordinasi.

  1. Transisi Energi dan Peluangnya

Transisi energi merupakan perubahan fundamental dalam cara kita memproduksi dan menggunakan energi. Ini melibatkan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak terbarukan, seperti batu bara dan minyak bumi, dan beralih ke sumber energi yang bersih dan terbarukan, seperti energi surya, angin, dan hidro. Meskipun tantangan teknis dan ekonomi yang terkait dengan transisi energi ini besar, terdapat pula peluang besar, seperti penciptaan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengembangan teknologi inovatif. Transisi energi juga merupakan langkah krusial dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak perubahan iklim.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun