Mohon tunggu...
tio azhar prakoso setiadi
tio azhar prakoso setiadi Mohon Tunggu... -

hanya seorang anak yang bercita-cita menaikkan haij kedua orangtuanya dan membahagiakan keluarganya selamanya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jakarta Wajib Siaga di Musim Hujan

3 Februari 2015   03:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422946148923280569

[caption id="attachment_394671" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi Ibu Kota Jakarta pada musim hujan. (Kompas.com/Lasti Kurnia)"][/caption]

Setiap kali memasuki awal tahun, warga Jakarta seringkali dilanda banjir sehingga dituntut untuk selalu siap siaga. Dalam rilis informasi prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk awal bulan bulan Februari 2015, wilayah Jakarta berpotensi hujan ringan hingga lebat.

Kondisi ini disebabkan oleh terdapatnya daerah pusat tekanan rendah di Utara Australia (1002 hPa), membentuk daerah belokan angin di Kalimantan bagian Timur, Sulawesi Utara dan Papua bagian Barat. Daerah Pertemuan Angin di Pesisir Jawa Tengah hingga NTB bagian Barat. Suhu muka laut di wilayah Indonesia umumnya berkisar antara 28.0 – 30.0 derajat Celcius. Suhu muka laut tertinggi terdapat di wilayah Samudera Hindia Barat Aceh, Perairan Singkawang, Laut Banda bagian Selatan, Perairan Kep. Kai, Perairan kep. Sangihe Talaud, Laut Arafuru, Perairan Raja Ampat, Samudera Pasifik Utara Papua. Angin di wilayah Indonesia umumnya bertiup dari arah Barat ke Timur Laut dan kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 53 km/jam, dengan kecepatan angin tertinggi terjadi Laut China Selatan, Perairan Kep. Aru, Laut Arafuru bagian Timur, Perairan Yos Sudarso, Perairan Merauke.

Bencana saat Musim Hujan

Hujan adalah proses kondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat) uap air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Saat curah hujan tinggi dapat menyebabkan berbagai bencana seperti banjir, longsor, angin kencang, dan sambaran petir. Masih jelas teringat kejadian banjir besar yang melanda Ibu Kota Jakarta pada tanggal 17 – 19 Januari 2013 silam. Ruas jalan-jalan utama di jantung Ibu Kota lumpuh, ribuan rumah di bantaran Kali Ciliwung terendam banjir, bahkan banjir Jakarta di awal tahun 2013 diperkirakan telah menyebabkan kerugian ekonomi sekitar 20 triliun rupiah dari semua sektor. Potensi bencana yang diakibatkan masuknya musim hujan misalnya bencana banjir, longsor, petir, dan angin kencang akan dialami oleh masyarakat di Jakarta terkait tingginya curah hujan ini.

Banjir bisa disebabkan oleh berbagai faktor, bukan semata-mata karena terjadinya curah hujan dengan intensitas lebat (10,0-20 mm/jam atau 50-100 mm/hari). Ada juga faktor dari manusia yang dapat mempengaruhi terjadi banjir. Seperti terjadinya penyumbatan oleh sampah yang dibuang sembarangan, keberadaan kawasan kumuh di sepanjang sungai/drainase, pengaruh dari penurunan tanah (subsidence) akibat tingginya pembangunan, serta tidak berfungsinya bendungan atau bangunan pengendali banjir. Faktor-faktor ini yang seharusnya dikaji ulang sebagai langkah penanggulangan bencana banjir.

Satu bahaya yang ditimbulkan oleh alam pada saat musim hujan, yaitu petir. Petir sangat berbahaya karena tak dapat diprediksi ke arah mana ia akan menyambar. Dan muatan listrik yang terkandung di dalamnya bisa ratusan bahkan ribuan volt, yang bisa membuat apa pun yang disambarnya mengalami kerusakan parah bangunan, kebakaran dan bagi mahluk hidup bisa mengakibatkan kematian.

Saat musim hujan seperti ini angin kencang merupakan momok bagi pengendara motor di Jakarta. Kebiasaan pengendara di Indonesia adalah memacu sepeda motor lebih kencang saat akan atau sedang hujan. Ini adalah tindakan berbahaya karena biasanya kecepatan angin menjelang hujan sedang tinggi.

Ketika musim hujan tiba, masyarakat dihadapkan dengan beberapa penyakit yang berjangkit di musim hujan.  Sebut saja seperti influenza atau flu, demam berdarah, dan diare. Bahkan, banyak penyakit yang semula tidak menjalar, menjadi berjangkit di musim hujan. Untuk itu, masyarakat perlu menjaga kesehatannya dan antisipasi menghadapi berbagai macam penyakit di musim penghujan.

Mitigasi Bencana

Pemerintah DKI Jakarta dan masyarakat harus memperhatikan kondisi lingkungan seperti sungai/drainase, bangunan pengendali banjir (bendungan atau sumur resapan), batang pohon tua, papan iklan atau kabel dan infrastruktur jalan yang akan dilalui. Sebaiknya dilakukan pengecekan secara berkala oleh pemerintah daerah setempat. Informasi dari BMKG ada baiknya dimanfaatkan untuk langkah-langkah antisipatif dalam mitigasi bencana dan melakukan aktivitas di luar rumah. Masyarakat wajib waspada akan bencana banjir dan juga bahaya kecelakaan lalu lintas akibat jalan rusak.

BMKG secara update selalu memberikan informasi cuaca hingga peta-peta potensi bencana banjir yang dapat diakses secara langsung melalui website resminya (www.bmkg.go.id). Peringatan dini cuaca ekstrim dari BMKG jangan diabaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun