Acara awards ini sudah membuat saya muak sejak beberapa tahun lalu. Tetapi saya selalu mengikuti Panasonic Awards sambil berharap ada perubahan di setiap tahunnya. Tetapi harapan saya bertepuk sebelah tangan, acara RCTI dan artis pengisi acara RCTI terus saja memenangi awards.
Saya kasihan dengan Jeremy Teti yg bicara di awal acara "saya sudah 5 kali masuk nominasi tapi gak pernah menang". Seakan dia ingin memberikan kode bahwa ada ketidakadilan dalam penilaian PGA setiap tahunnya.
Contohnya pada PGA tahun ini Putra Nababan yg masuk nominasi pembaca berita terfavorit dikalahkan oleh Michael Tjandra, teman seredaksi ketika dia masih di RCTI. Entah kenapa, kekalahan Putra Nababan bertepatan dengan hijrahnya dia ke Metro TV.
Tidak ada harapan bagi acara TV lain untuk memenangkan PGA kecuali tidak ada wakil RCTI dalam nominasi tersebut. Kategori yg mengalami keganjilan pada PGA tahun ini adalah Talkshow hiburan terfavorit. Ada hitam putih, pas mantab, show imah, bukan empat mata dan sedap malam. Pemenangnya sudah bisa ditebak oleh orang yg memiliki pemikiran yg sama seperti saya, Sedap Malam memenangkan penghargaan ini. Secara objektif, Hitam Putih jauh lebih berkualitas dan tidak disangkal memiliki banyak penggemar. Tetapi dikalahkan oleh Sedap Malam yg berisi bincang bincang ngawur dan penari seronok.
Itulah salah satu potret konspirasi di dunia pertelevisian Indonesia, dan saya harap seluruh station tv kecuali RCTI sadar bahwa mereka sedang dikadali dan dipermalukan oleh RCTI melalui PGA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H