Pagi itu, di sebuah kafe kecil di Jakarta, Yudi sedang duduk di sudut ruangan. Ia memesan secangkir kopi dan membuka laptopnya. Matanya yang lelah menatap layar, mencoba fokus pada tugas yang belum selesai. Namun, pikirannya melayang. Ia teringat pada sesuatu yang sudah lama terlupakan.
Dulu, saat ia masih duduk di bangku SMA, ada satu hal yang selalu membuatnya bersemangat: JKT48. Ia ingat betul, bagaimana setiap Sabtu malam ia dan teman-temannya berkumpul di rumah untuk menonton acara TV yang menampilkan girl group itu. Mereka tidak hanya menyukai lagu-lagu JKT48, tetapi juga semangat dan persahabatan yang tercermin di atas panggung. , meski tak pernah bertemu langsung dengan para anggota, tetapi merasa dekat dengan mereka. Seperti Yudi ada ikatan yang tak terucapkan melalui setiap lagu yang dinyanyikan.
Namun, seiring berjalannya waktu, kesibukan kuliah dan kehidupan sehari-hari membuat Yudi menjauh dari dunia yang pernah begitu berarti itu. Meskipun ia masih mendengar lagu-lagu JKT48 sesekali, namun rasa itu sudah mulai memudar. Kini, di tengah hari yang cerah dan kopi yang perlahan mendingin, Yudi merasa ada yang hilang.
"Kenapa aku berhenti mendengarkan mereka?" tanya Yudi pada dirinya sendiri, lalu membuka playlist favoritnya di Youtube. Salah satu lagu yang ia cari langsung muncul di layar: Heavy Rotation. Lagu itu begitu khas, penuh energi, dan mengingatkan Yudi pada masa-masa muda yang penuh dengan harapan dan impian.
Lalu dia menekan musik yang ingin di dengar dan musik itu pun mengalun. Begitu lagu dimulai, Yudi seakan terbawa ke dalam kenangan. Ia ingat betul, dulu ia selalu bernyanyi bersama teman-temannya, menirukan gerakan dance yang mereka lihat di video. Rasanya seperti baru kemarin ia suka dengan JKT48.
Di saat lagu itu memasuki bagian refrein, tiba-tiba ada suara yang membuat Yudi terkejut.
"Jadi kamu masih suka dengan JKT48?" tanya seseorang dari arah belakang.
Yudi menoleh. Ternyata, yang menyapanya adalah Dita, teman lama yang juga merupakan penggemar JKT48. Dita menghampiri Yudi.
"Duh, kok kamu bisa tahu? Eh, kamu juga masih suka JKT48 ya?" tanya Yudi, sedikit canggung.
Dita mengangguk, lalu mengambil kursi dan duduk di hadapan Yudi. "Iya, JKT48 itu segalanya buat aku, Yud. Ya Walaupun udah lama nggak aktif banget, aku tetap dengerin lagu-lagu mereka. Ada sesuatu yang bikin aku merasa dekat dengan mereka, seperti teman lama yang nggak pernah pergi."
Yudi tersenyum mendengar jawaban Dita. Tanpa sadar, ia merasa lega,dan merasa kembali ke masa-masa ia mengenal JKT48.