Mohon tunggu...
Jamie Alonsiana
Jamie Alonsiana Mohon Tunggu... -

Imposible only means that you haven't found the solution yet - anonymous

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Resolusi Sederhana

4 Januari 2016   17:43 Diperbarui: 4 Januari 2016   18:26 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hello Januari,

Tahun 2015 sudah berakhir, selamat datang tahun 2016. Setiap orang yang masih diberikan nafas kehidupan, memulai kembali aktifitas keseharian dari mulai aktifitas di rumah, di sekolah, di kantor dan di tempat lainnya. Tahun baru.., yang terbersit adalah resolusi dan pencapaian yang lebih atau berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk beberapa orang, resolusi tersebut amat sangat sulit untuk dibuat, bahkan untuk dipikirkan. Bukan karena terlalu banyak hal yang ingin dibuat atau kehidupannya terlalu menantang tetapi lebih pada ketidakberdayaan pada situasi yang sama yang akan dihadapi ke depan. Ada quote yang mengatakan, ketika kita tidak dapat mengubah situasi untuk menjadi lebih baik, kita yang harusnya mengubah cara berfikir untuk menghadapi situasi tersebut. Tapi sepertinya situasi itu agak sulit untuk beberapa lingkungan kerja. 

Saya punya teman sebut saja Ardy, dia sangat pintar, rajin, tekun, profesional dan idealis. Pribadinya sangat terstruktur, sangat cocok menurut saya untuk bekerja di lingkungan kerja pemerintahan yang notabene bukan institusi pemerintahan yang sembarangan. Pada awal di tempatkan pada bidang kerja tersebut, idealisme yang diperolehnya di bangku perkuliahan masih dapat diterapkan namun berjalannya waktu setelah mengetahui bagaimana pola kerja dalam lingkungan kerja tersebut, justru memunculkan penyesalan yang sangat mendalam karena dia telah meninggalkan pekerjaan lamanya untuk menyembah paham-paham yang tidak sesuai dengan idealismenya. Dan itu berlangsung selama beberapa tahun belakangan. Ada sebagian dari dirinya bahwa Ardy masih dapat melakukan perubahan, tidak muluk-muluk untuk perubahan pada lingkungannya yang sangat meracuni dirinya secara personal namun lebih pada mempertahankan nilai-nilai baik dalam bekerja.

Melihat pada kasus Ardy di atas, apa yang harus dilakukan. Mungkin ini beberapa nasihat yang dapat dibaca oleh Ardy dan teman-teman lainnya yang terjebak dengan situasi seperti itu.

1. Berkontemplasi atas diri sendiri

Ambil 1 hari day-off, tidak melakukan apapun kegiatan kantor. Buat lah catatan yang menuliskan hal-hal membanggakan dan buruk apa yang terjadi selama tahun 2015. Coba renungkan, apa yang terjadi sebelum hal yang membanggakan dan hal buruk itu datang. Kadang tanpa kita sadari, ada yang salah dari cara kita bersikap. Apakah kita yang terlalu congkak dan tidak dapat diajak bekerja sama. Ketika hal membanggakan itu terjadi, kerja keras yang seperti apa yang kita lakukan sehingga hal itu terjadi.

2. Tidak ada pemahaman yang lebih baik daripada berkomunikasi dengan Tuhan

Ada beberapa orang yang tidak mahir atau merasa nyaman untuk meluapkan segala kelu-kesah kepada orang lain untuk dapat menyelesaikan masalahnya. Namun berfikir dan mengandalkan kekuatan sendiri dengan semua persoalan dunia ini akan menghancurkan diri sendiri dan akan menciptakan kita menjadi pribadi yang kosong dan hampa. Ada baiknya, semua hal-hal baik dan buruk yang terjadi menjadi ucapan syukur kepada Tuhan. Setiap orang tentu punya caranya sendiri untuk memposisikan Tuhan dalam kehidupannya. Namun ingatlah, apa yang terjadi pada kita tidak seburuk orang lain yang untuk makan saja harus menjadi budak jalanan.

3. Capailah 1 (satu) atau beberapa goal dalam tahun ini

Setelah melakukan introspeksi, jadilah pribadi yang selalu memberikan nilai baik kepada setiap apa yang dilakukan like you want to please God. Jika tidak memberikan feedback/return yang sesuai, jangan berkecil hati ini hanyalah hal kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan. Jadilah pribadi yang memaafkan dan berbesar hati. Mungkin waktunya belum sekarang. dan mungkin saya hanya sebatas itu di bagian ini. Hal yang harus saya lakukan adalah carilah hal-hal positif lainnya yang saya ingin coba belajar dan hal tersebut tidak bisa dikontrol oleh orang lain. My life, my own decisions. Buatlah satu goal yang tidak perlu harus besar dan sophisticated. Bisa saja itu berawal dari hobby, keinginan yang dari dulu belum kesampaian. Bisa seperti volunteer untuk kegiatan sosial, membuka usaha kecil-kecilan, atau ambil kursus bahasa. At least I'm doing something useful not only for my own benefit but others. Setidaknya membuka mata, ada kehidupan lain yang dimana saya lebih dihargai untuk dapat belajar dan berkontribusi.

4. Jalin hubungan dengan sesama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun