Mohon tunggu...
Joe Gievano
Joe Gievano Mohon Tunggu... -

sutradara dan penulis. tintascreenplay.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

5 cara Bruce Lee Mengubah Dunia

1 Agustus 2013   12:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:45 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisakah seorang bintang film atau sinema  merubah dunia secara nyata?  Apakah film itu mempunyai pesan yg kuat sehingga menginspirasi penonton untuk melakukan perubahan nyata? atau mendobrak sebuah pemikiran baru yg akhirnya merubah cara budaya berfungsi? Influence Bruce Lee yg di kenal sebagai action superstar asia pertama bukan saja telah merubah dunia film tetapi telah menerapkan pemikiran filosofi free flow yg membawa perubahan di luar dunia perfilman. 5.  Dia mempelopori MMA dan budaya fitness/work out MMA (mixed martial arts) adalah sebuah cabang olah raga bela diri yg mengijinkan petarung untuk menggunakan gaya apa saja. Seorang petarung biasanya menguasai beberapa seni bela diri (karate, wrestling, tinju, Jeet Kune Do, etc) untuk mengalahkan lawannya. Filosofi free flow Bruce Lee dari awal memfokuskan efisiensi dalam bertarung secara real. Di pertarungan beneran (dimana Bruce Lee sewaktu muda sering bertarung) satu jurus bela diri saja tidak cukup. Dibutuhkan improvisasi cepat ketika bertarung di street fight. Bruce Lee selalu mempelajari seni bela diri lain dan mengkombinasikan satu sama lain sehingga menciptakan sebuah gaya seni bela diri- Jeet Kune Do yg benar-benar efisien, mematikan dan powerful di pertarungan nyata. Filosofi ini mempopulerkan MMA dan memicu pertumbuhan UFC (ultimate fighting championship) di mana petarung bisa menggunakan gaya apa saja.

Obsesi Bruce Lee dengan mengoptimalkan badan dia sebagai senjata yg mempunyai power dan speed merubah budaya work out yg dulunya hanya fokus dengan membesarkan badan seperti body builder menjadi lebih ramping dan realistis seperti di jaman sekarang. Bruce Lee juga suka bereksperimen dengan minuman multivitamin (daging mentah, telur dan susu di blender dan langsung di minum, yummy) sehingga melahirkan industri supplemen vitamin sukses yg terjadi seperti sekarang. Dia juga bereksperimen dengan menggunakan listrik untuk stimulasi ototnya. Reaksi mayoritas orang-orang pada jaman itu mengira dia gila tetapi teknis ini sudah menjadi hal standard di era atlit jaman sekarang. 4. Dia menginspirasi musik rap/kultur hip-hop
Bruce Lee menjadi sosok inspirasi penting untuk kultur hip-hop karena sosok Bruce Lee yg powerful sebagai kaum minoritas dan bukan kulit putih memberikan inspirasi kepada rapper-rapper untuk mengekspresikan amarah orang-orang kulit hitam yg merasa tertindas dengan situasi ketidak adilan yg mereka alami. Filosofi free style rap, scratching dan break dancing di ambil dari filosofi free flow Bruce Lee yg menekankan improvisasi: “You must be shapeless, formless, like water. When you pour water in a cup, it becomes the cup. When you pour water in a bottle, it becomes the bottle. When you pour water in a teapot, it becomes the teapot. Water can drip and it can crash. Become like water my friend.” RZA, pencetus grup Wu-Tang Clan dengan bangga memberikan titel album perdana mereka ‘Enter the Wu-Tang (36 chambers)’’ mencotek film Bruce Lee ‘Enter the dragon’.  RZA sendiri akhirnya bisa memenuhi obsesi dia dengan kung fu/Bruce lee dengan membuat sound track ‘Kill Bill’. 3. Dia mengajarkan martial arts untuk semua orang
Di mata Bruce Lee, martial arts adalah sebuah alat yg bisa mempersatukan beragam macam orang dari berbagai ras. Walaupun dia di larang oleh guru-guru senior kung fu karena mengajarkannya ke ras lain, dia tidak peduli. Bagi Bruce, dengan mengajarkan kung fu ke murid-murid ras lain, dia memperkenalkan keindahan budaya Cina yg sewaktu masa itu terkenal sangat tertutup dan misterius. Bruce lee bahkan mengajarkan kung fu ke aktor-aktor terkenal di masa itu seperti Steve McQueen, James Coburn dan pemain basket Kareem Abdul Jabbar. Sekarang semua orang bisa mempelajari kung fu dengan leluasa berkat terobosan yg di buat oleh Bruce Lee. 2. Dia akan selalu di ingat di pop culture Bruce Lee hanya membuat empat film di awal 70’an tetapi sosok dia selalu ada di pop culture dan tidak pernah surut. Tidak terhitung suara Bruce Lee yg telah di sample berulang-ulang di album-album rap. Di setiap fighting game seperti Tekken dan Mortal Kombat sosok Bruce Lee selalu ada. Suara khasnya,”Waattaa!!” akan selalu di ingat karena sangat unik. Senjata nunchuks akan selalu identik dengan Bruce Lee karena dia membuatnya popular. Kostum kuning dengang strip hitam yg dia pakai di ‘Game of death’ telah menjadi kostum yg ikonik dan Quentin Tarantino membuat homage dengan ‘Kill Bill’. Bahkan Bruce Lee juga sering menjadi parodi di iklan-iklan sehingga status dia sebagai seorang yg ikonik sudah tidak di pungkiri lagi. Belum lagi film-film biopic atau origin story Bruce Lee yg selalu di buat dalam bentuk film narasi atau dokumenter akan selalu mengingatkan publik bahwa Bruce Lee tidak akan pudar.
1. Dia memberikan asian pride
Di awal tahun 70an, konsep seorang asia menjadi super star di Hollywood belum pernah terdengar dan sepertinya tidak mungkin terjadi. Bruce Lee mendobrak mitos itu dengan gayanya yg khas. Dia tidak pernah mau kompromi dengan visinya dan memberikan sebuah contoh bahwa anything is possible. Imej orang-orang asia di Hollywood di era itu sangat memprihatinkan. Orang-orang asia di gambarkan selalu menjadi penjahat-penjahat yg menjijikan bahkan bukan di anggap sebagai manusia komplit. Yg lebih menyakitkan lagi kebanyakan peran-peran orang asia di perankan oleh orang kulit putih sehingga membuat hasil yg sangat memilukan dan sangat mendistorsi realita. Bruce ingin menunjukan imej orang asia yg lebih positif, imej Bruce Lee tentang orang asia yg dia perankan sangat kuat, beda dan baru. Dia selalu memainkan anti-hero yg di awal tidak mau menjadi pahlawan tetapi karena keadaan dia musti turun tangan, membela pihak yg lemah dan akhirnya menjadi pahlawan. Di film ‘Fist of fury’ , pesan kebanggaan Bruce Lee sebagai orang Cina secara jelas di sampaikan. Film itu menceritakan di era ketika Jepang menguasai Cina dan bagaimana orang-orang Cina di tindas/hina oleh Jepang sehingga orang-orang Cina hampir sudah tidak ada harga diri lagi. Di scene yg klasik, Bruce Lee di larang masuk taman oleh penjaga dan di suruh membaca sign ‘No dogs and Chinese allowed’. Setelah membantai penjaga-penjaga, Bruce lee menghancurkan sign itu dengan tendangan terbangnya. Di jaman sekarang mungkin scene ini tidak signifikan tetapi di awal 70’an, scene ini membangkitkan rasa bangga orang Cina karena menyentuh psikis orang-orang Cina yg terdalam. Setelah Bruce Lee, orang-orang asia sudah merambat di dunia perfilman Hollywood. Sudah tidak aneh lagi melihat orang asia di depan atau belakang layar. Semua itu terjadi karena Bruce Lee mendobrak dan menghancurkan pintu-pintu diskriminasi seperti ketika dia menendang hancur sign ‘No dogs and Chinese allowed’. sumber: tintascreenplay.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun