Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sains dan Teknologi, Solusi Masalah Sampah Dunia

6 Januari 2019   14:18 Diperbarui: 6 Januari 2019   14:35 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjarmasin- Sudah lama sampah plastik menjadi permasalahan lingkungan. Masalah sampah ini semakin parah dan dapat di temukan seluruh belahan dunia lain bahkan di laut. sampah yang tidak terkelola dengan baik tersebut  yang pada akhirnya mengambang di lautan dan membahayakan kehidupan laut serta menumpuk dan menjadi sebuah pulau sampah di samudera pasifik atau biasa di sebut The Great Pacific Garbage Patch.

Dalam menangani masalah lingkungan tersebut, Salah satu prusahaan di Inggris menemukan sebuah cara baru dan efisien untuk mendaur ulang plastik.

Dalam menangani permasalahan sampah plastik, Prusahaan bernama Recycling Technologies melakukan peleburan terhadap sampah plastik kemudian merubahnya menjadi bahan bakar minyak dan bahan baku pembuat plastik baru.

"pada dasarnya, yang kami lakukan saat ini hanyalah membuat suatu adukan hidrokarbon, kemudian menyaringnya pada suhu yang berbeda. Jadi, pada suhu yang lebih tinggi , lilin-lilin tersebut terpisah dan kita mendinginkannya sedikit lagi untuk menghasilkan minyak berat (kental) dan ringan (encer. Sisanya lalu keluar sebagai nafta, campuran hidrokarbon cair yang mudah terbakar. Gas-gas yang tidak berkondensi (mengembun) kami gunakan sebagai bahan bakar dalam proses tersebut," ucap Adri Haworth,  Sales and marketing director recycling technology di lansir dari Voaindonesia.com.

Proses yang di lakukan oleh prusahaan Recycling Technologies itu pada akhirnya akan menghasilkan bahan bakar minyakmyang di gunakan untuk kapal laut.

 "kami menyebutkan minyak mentah bersih karena megandung sedikit belerang di dalamnya yang sebenarnya hamper tidak ada. Ini tentu sesuai dengan beberapa peraturan baru untuk bahan bakar laut di mana mereka mengkehendaki kadar sulfur lebih rendah di seluruh dunua. Jadi, BBM dari plastic ini merupakan produk yang sangat berharga," tambah Haworth.

 Saat ini, Recycling Technologies mampu mendaur ulang sekitar 7.000 ton plastic dalam setahun. Mereka optimis akan jumlah produksi bias meningkat dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih. 

Recycling Technologies juga berencana menjual mesin penubah plastic menjadi BBM ke seluruh dunia sehingga banyak sampah yang tidak terkelola dengan baik  mampu di daur ulang seefisien mungkin dan dapat menjadi solusi untuk masalah sampah di seluruh belahan bumi. 

 sumber. voaindonesia.com

Nama : Hans Richard (D1C115013)                                                                                            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun