Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumahku di Robohkan

5 Januari 2019   05:56 Diperbarui: 5 Januari 2019   20:33 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Samsidariyah sedang bercerita tentang kehidupan (dokpri)

Ibu Samsidariah adalah seorang janda yang memiliki 3 orang anak, 2 orang anak masih dalam usia sekolah. Anak pertama (Fatimah, 28 Tahun), anak kedua (Fahril, 17 Tahun) sudah tidak bersekolah lagi dikarenakan kekurangan biaya, dan anak ketiga (Iqbal, 12 Tahun) masih bersekolah di Tsanawiyah. Beliau tinggal di jl. Kelayan A, Gg. Sejiran No.10 Rt. 6 Rw.1, Kel. Kelayan Luar , Kec. Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin 

Pekerjaan ibu Samsidariah adalah buruh serabutan pengupas bawang,  hasil dari mengupas bawang hanya sebesar Rp 2.000,- /kg, total pendapatan perhari beliau Rp 20.000,-, tetapi pekerjaan ini tidak setiap hari beliau lakukan, dikarenakan beliau sudah tua dan beliau juga tidak sanggup lagi mengupas bawang karena sering kali setiap mengupas bawang tangannya rusak.

Jadi, untuk kebutuhan makan beliau sehari-hari bersama anak-anaknya biasanya Ibu Syamsidariah dibantu oleh warga sekitar. Terkadang juga beliau hanya makan nasi dengan garam, itupun bisa makan nasi kalau ada bantuan dari dinas sosial atau lembaga masyarakat yang memberi bantuan beras. 

Salah satunya adalah ACT-MRI kalsel. Mereka datang langsung kerumah ibu Samsidariah, dimana untuk memberikan bantuan berupa beras dan lain sebagainya,untuk menopang kehidupan beliau untuk beberapa hari. 

ACT-MRI kalsel juga berusaha untuk membangun kembali rumah beliau yang sudah roboh, dengan cara membuka donasi untuk beliau. 

Sementara dalam satu tahun belakangan ini beliau tinggal menumpang di rumah mantan ipar, dikarenakan rumah beliau sudah dirobohkan oleh warga karena sudah tidak layak huni lagi. keadaan rumah beliau sudah miring dan hampir menimpa rumah yang berada dibelakang dan samping rumah beliau, inilah alasan warga kenapa jadi rumah beliau dirobohkan, dan juga warga takut disaat beliau berada dirumah, rumah beliau tiba-tiba roboh dan melukai beliau dan anak-anaknya. 

Sumber Gambar : dokpri
Sumber Gambar : dokpri
Tapi, sementara beliau tinggal dirumah bekas ipar atau mantan ipar beliau yang mana juga keadaan rumah yang beliau tumpangi tidak cukup sehat dan layak untuk dihuni,  kecil, sempit, dan tidak memiliki ventilasi udara. Beliau menempati rumah itu secara cuma-cuma, tanpa membayar kepada pemilik rumah.  

Beliau ingin sekali memiliki rumah kembali, membangun kembali rumahnya. Namun, beliau tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginan tersebut. "untuk makan saja sudah sulit", ucap beliau. 

Harapan beliau ada uluran tangan atau bantuan dari pemerintah atau lembaga masyarakat membantu untuk membangun kembali rumah beliau agar tidak menumpang tinggal lagi. Karena beliau takut sewaktu-waktu rumah yang beliau tempati saat ini akan diambil oleh ahli waris, walau mantan ipar beliau mempersilakan beliau tetap tinggal sepuasnya disana.

Samsidariah tak banyak bicara. Ia bercerita lewat air mata yang senantiasa jatuh membasahi keriput pipinya. .
Akan kah kita diam seribu bahasa?
Atau ikut serta dalam ikhtiar ACT Kalsel dalam mengupayakan rumah layak untuk Samsidariah dan anak-anaknya? 

Butuh dana minimal Rp 25juta untuk bisa mewujudkan rumah layak bagi Samsidariah. Maukah Sahabat saling bahu membahu membahagiakan beliau?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun