"Masih dalam semangat kolaborasi dengan BUMN, Saya mohon doanya supaya bantuan sumur bor artesis untuk masyarakat Lewokeda bisa terlaksana," sebut Anton Hurung.
Sementara General Manager PT Telkom Indoesia Witel NTT, Anak Agung Gde Pemayun, mengatakan sangat mendukung kegiatan pelatihan tersebut.
"Acara pelatihan tenun ikat khas Flores Timur ini Telkom bisa membantu melalui dana CRR (Corporate Social Responisbility) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Agung beranalogi, "kalau kita suka mancing, pelatihan ini adalah alat pancing, cara memancing, bukan dikasihkan ikannya."
 "Kalau dikasikan ikan, dalam waktu dekat pasti cepat habis. Tapi diberikan caranya, diberikan alatnya, ikannya malah bertambah. Jadi, saya sangat setuju dengan model program ini," terangnya.
Pada acara pembukaan, selain General Manager PT Telkom Indoesia Witel NTT, hadir pula Kepala PT Telkom Area Sikka, Asisten Manager Force Team BRI Cabang Larantuka, Laurentius Ayub Diru, RM Fund & Transaction BRI Cabang Larantuka, Mambal Ananta.
Hadir juga Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Flores Timur, Siprianus Ritan, Camat Adonara Barat, Sulaiman Latif, Wakapolsek Adonara Barat, Pembina RVI, Anton Doni Dihen, Kades Bugalima, Rikardus Tukan dan para undangan lainnya.
Diketahui, pelatihan tenun ikat terhitung sudah kedua kali dilaksanakan di desa Bugalima. Sementara satu kali sebelumnya diadakan di desa Hurung, Adonara Barat, hasil kolaborasi apik RVI bersama BUMN melalui PT Pos Indonesia, PT Pegadaian, dan PT Sarinah.
Tonton video di bawah ini!
Â