Mohon tunggu...
Tino Watowuan
Tino Watowuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - MDW

Orang kampung; lahir, tinggal, dan betah di kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Duka Lembata, Duka Lamaholot, Duka Kita Semua

12 Desember 2020   00:59 Diperbarui: 12 Desember 2020   01:11 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Minggu (29/11/2020), melahirkan luka dan duka bagi masyarakat Lembata, khususnya di Ile Ape, yang mengalami langsung dampak dari bencana alam tersebut.

Tidak sedikit aksi-aksi kemanusian yang berdatangan dengan maksud dan tujuan untuk dapat meringankan beban yang sedang dialami, baik secara pesikologi, maupun ekonomi.

Aksi-aksi lewat berbagai macam bentuk dan cara yang telah dan sedang dilakukan sudah tentu berangkat dari semangat solidaritas, rasa kemanusiaan, tanpa ada embel-embel lainnya. Sebab, duka Lembata, duka Lamaholot, duka kita semua.

Berangkat dari semangat dan tujuan yang sama pula, kami sekelompok orang muda Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, secara sepontanitas menghimpunkan diri dalam Forum Pemuda Adonara Barat (FPAB) untuk turut terlibat, menyalurkan donasi kepada para pengungsi.

Foto: Jhoan Lede
Foto: Jhoan Lede
Pada Rabu pagi (9/12/2020), Tim utusan FPAB berjumlah 12 orang bersama Relawan Posko Gudep Pramuka SMAN 1 Ile Ape di bawah komando Syamsul Sadri, yang terletak di Jln. Trans Ile Ape, Desa Tagawiti, telah menyalurkan bantuan kepada para pengungsi mandiri di kebun yang berlokasi di Parek Walang.

Bantuan berupa lampu emergency, tikar, air kemasan gelas, mie sedap, sabun nuvo, sabun daia, top kopi, bimoli, susu SGM, disalurkan langsung ke 25 titik pengungsian, setiap pondok, yang masing-masing berjumlah lebih dari 5 orang.

Di lokasi tersebut, didominasi kategori lansia. Ada kategori khusus, seorang bapak tuna netra, seorang ibu mengalami lumpuh, keduanya telah berusia senja. Ada 1 Ibu hamil dan 2 bayi.

Ito Arakian, salah satu promotor FPAB saat menyerahkan paket bantuan,  menjelaskan kepada para penerima, bahwa FPAB hanyalah jembatan atau perantara untuk saling berbagi.

"Bapa, Mama, sumbangan ini bukan berasal dari kami, tapi ini sebenarnya dari uangnya bapa-mama di pasar Waiwadan, Adonara Barat, dan beberapa pendonor lainnya. Kami hanyalah jembatan. Semoga bisa membantu bapa-mama mereka di sini." Demikian yang selalu terlontar dari bibir pria kalem itu.


Anggaran yang dikelola Bendahara super gesit, Erlyn Kana, perempuan tanggu milik Kopdit Ankara, bersumber dari para penyumbang/donatur, baik secara pribadi maupun lembaga, dan juga melalui aksi penggalan dana/sumbangan sukarela di Pasar Rakyat Waiwadan, pada Sabtu, 5 Desember lalu. Proses penggalangan dana dilakukan selama tiga hari.

Foto: Jhoan Lede
Foto: Jhoan Lede
Puji Tuhan, semua proses dalam aksi kemanusiaan ini, mulai dari penggalangan hingga distribusi berjalan lancar. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Camat Adonara Barat, Bapak Kapolsek Adonara Barat, atas dukungan serta izin yang kami kantongi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun