Bandungan, Kabupaten Semarang (03/08/2021) Pengangguran merupakan salah satu masalah yang dialami suatu negara tak terkecuali Indonesia. Pengangguran di Indonesia meningkat pada masa pandemic COVID-19, yang mana sekita 2,56 juta pertambahan pengangguran terbuka selama masa pandemi COVID-19 berdasarkan data BPS( Badan Pusat Statistik) per Agustus 2020, tepatnya diangka 9,77 juta penduduk yang menganggur dari tahun 2019 yaitu 7,10 juta penduduk yang menganggur. Hal ini perlu diadakan perbaikan dari sumber daya manusianya agar mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja sendiri untuk itu menjadi entrepreneur adalah salah satu bentuk solusinya, karena dengan entrepreneur-lah sesorang dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri bahkan orang lain.
Indonesia merupakan negara dengan kaya akan sumber daya alamnya termasuk di sector pertanian sehingga sektor pertanian menjadi penyumbang PDB (produk domestik bruto) nasional terbanyak di tahun 2020 (dikutip dari Liputan6.com) yang mana sebelumnya pada kuartal III-2019, sektor pertanian menjadi penyumbang PDB tertinggi kedua setelah sector industrial (dikutip dari databoks.katadata). Hal tersebut mencerminkan bahwa sektor pertanian memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia . Oleh karena itu , melalui program KKN (kuliah Kerja Nyata ) ini mengakat tema untuk “Edukasi tetang Young Entrepreneur di sektor pertanian sebagai wujud implementasi SDGs nomor 8(delapan) yaitu Decent Work and Economics Growth”, dengan tujuan sebagai wujud upaya memecahkan masalah pengangguran melalui penanaman jiwa wirausaha di kalangan pemuda Indonesia dengan memaksimalkan potensi yang ada khususnya disektor pertanian.
Program kegitan edukasi ini dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2021 oleh salah satu mahasiswi manajemen , Fakultas Ekonomika dan Bisnis , yang mana kegiatan ini diperuntukkan kepada warga berusia muda yang ada di desa Jetis melalui karang taruna desa. Program ini dilakukan melaui platform zoom meeting dengan dihadiri oleh bapak sevlend selaku kepala desa Jetis, Bapak Agus Naryoso selaku dosen pembimbing lapangan dan tentunya anggota karang taruna desa Jetis.
Program edukasi ini juga dilengkapi dengan menyerahan modul tentang young entrepreneur dan bagaimana memulai sebuah bisnis yang dilaksanakan melalui platform WhatsApp chatting, penyerahan modul yang dilakukan secara daring ini terpaksa dilakukan karena adanya ketentuan yang mengaharuskan pelaksanaan program KKN TIM II Universitas Diponegoro dilakukan secara full online oleh kampus Universitas Dipinegoro.
Modul dan materi yang disampaikan melalui zoom meeting tersebut berisikan tentang bagaimana seorang pemuda memulai sebuah usaha, cara membuat perencanaan bisnis melalui business model canvas dan kalimat-kalimat motivasi untuk menumbuhkan jiwa wirausaha bagi pemuda-pemudi desa Jetis.
Setelah dilakukan program edukasi ini diharapkan masyarakat desa Jetis khusunya warga yang berusia muda dapat berani memulai sebuah usaha dan menjadi seorang young entrepreneur yang mana secara tidak langsung akan menurunkan angka penggangguran di Indonesia serta dapat mewujudkan implementasi SDGs nomor 8 yaitu “ Decent Work and Economics Growth“.
Ditulis : Tina Tri Kusumawati
DPL : Agus Naryoso .,S.Sos.,M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H