Mohon tunggu...
Tina Lumenta
Tina Lumenta Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja di sebuah lembaga pendidikan.

Pengamat kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jan O Jorgensen, Penerus Kedigdayaan Bulu Tangkis Denmark

23 Juni 2014   03:38 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:47 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan badan yang tinggi, rambut dikuncir ala pemain sepak bola Zlatan Ibrahimovic, dan badan yang penuh tattoo, pebulu tangkis nomor satu Denmark Jan O Jorgensen melakoni laga Indonesia Open Super Series 2014 dengan kepercayaan diri penuh. Semua lawan berhasil dibabatnya dua gim tanpa ampun, hingga di partai puncak ia sukses menghempaskan pemain Jepang yang super alot Kenichi Tago. Dialah pebulu tangkis Denmark yang kini meneruskan kedigdayaan para pendahulunya seperti Poul Erik Hoyer Larsen, Peter Rasmussen, Kenneth Jonassen, hingga Peter Gade. Jan memiliki tipikal permainan yang tidak neko-neko seperti pendahulunya Peter Gade. Kalau Peter adalah pemain yang lebih suka bermain reli-reli panjang dan mengutamakan placing-placing akurat, maka Jan adalah tipikal pemain menyerang yang langsung menghujam lawannya dengan pukulan-pukulan keras. Penampilan Jan pun sangatlah berbanding terbalik dengan pemain bulutangkis pada umumnya. Jika pemain-pemain putra yang kerap berpenampilan konvensional, dengan warna kaus yang senada dengan rekan-rekan setimnya, seperti kuning untuk para pemain Tiongkok, biru untuk para pemain Korea, atau merah untuk para pemain Indonesia, maka pemain tunggal putra ini memilih mengenakan kaus orange mencolok dengan kaus kaki hitam saat melakoni laga final melawan Kenichi Tago sore tadi. Ya, pemain yang sangat nyentrik! [caption id="" align="aligncenter" width="504" caption="multimedia.pol.dk"][/caption] Penerus 'the great Dane' Dunia pecinta bulu tangkis sudah lama mengenal pemain-pemain legendaris Denmark yang membawa kejayaan olah raga tepok bulu bagi negaranya ini. Mulai dari Svend Pri yang begitu berjaya di era 1960-an hingga 1970-an dan merupakan pesaing utama Rudi Hartono di kala itu, hingga Morten Frost Hansen yang mendapat julukan Mr.Badminton karena kepiawaiannya  bermain di atas lapangan. Tongkat kesuksesan itu terus berlanjut ke tangan Poul Erik Hoyer Larsen yang menjadi satu-satunya pemain di luar benua Asia yang merebut medali emas olimpiade 1996 .Penerus selanjutnya seperti Peter Rasmussen yang menjadi juara dunia 1997, Peter Gade yang sukses menjuarai turnamen All England, dan juga Kenneth Jonassen yang sekarang menempati posisi sebagai pelatih tim bulu tangkis Denmark. Di saat Peter Gade memiliki karir yang sangat panjang hingga memasuki usia yang hampir uzur untuk ukuran seorang atlit, banyak yang mengira kalau tongkat 'the great Dane' ini akan putus di tengah jalan. Namun Jan O Jorgensen menjawab segala keraguan itu. Dengan posisinya yang kini menempati peringkat tiga BWF dan baru saja memenangi gelar Indonesia Super Series Premier untuk pertama kali dalam karirnya, bulutangkis Denmark kini boleh berlega hati karena niscaya Jan akan menjadi penerus kedigdayaan bulutangkis Denmark yang sudah berlangsung selama beberapa dekade. Dan bukan hanya Jan O Jorgensen yang dimiliki Denmark hingga saat ini, dibelakangnya ada Hans Kristian Vittinghus dan mantan juara dunia junior Viktor Axelsen. Menarik untuk disimak kiprah para 'the new great Dane' ini selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun