PT HIN Internalisasi Holding Hotel di Era New Normal

Wika Realty dengan masing-masing anak perusahaannya PT Garuda Indonesia (Persero), PT Aero Wisata, anak perusahaan Pertamina, PT Patra Jasa dan PT Hotel Indonesia Natour (Persero) menandatangani perjanjian komitmen jual beli saham serta komitmen perjanjian jual beli aset dengan PT.Pegadaian di Jakarta. Perjanjian ini merupakan bagian dari pembentukan holding hotel dimana pada tahap pertama terdapat 22 hotel yang akan dikonsolidasikan dalam pembentukan BUMN Holding Hotel yaitu 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, 1 hotel milik Aero Wisata, 1 hotel milik PT Patra Jasa, dan 9 hotel milik PT Pegadaian.

Melalui BUMN Hotel Holding, Jaringan Hotel Nasional akan dikembangkan menjadi jaringan hotel "pemain global" yang berdaya saing, yang memiliki produk dan citra serta reputasi yang lebih baik, pangsa pasar yang lebih besar, lebih adaptif dan berkelanjutan -- sehingga agar dapat bersaing dengan jaringan hotel. lainnya baik di dalam maupun di luar negeri Penelitian sebelumnya digunakan untuk membangun determinan untuk mengukur tingkat kesiapan PT HIN dalam menggandeng PT HIPRO. Pengetahuan, sikap, perilaku, pandangan, dan informasi terkait penyelenggaraan HIN di era pandemi merupakan komponen literasi dan inklusi perhotelan. 

Menurut literatur, peneliti dapat membangun model awal penelitian ini dengan beberapa perbaikan dengan menambahkan dan memastikan kompatibilitas sesuai dengan konteks studi literasi sektor perhotelan. Soal pengukuran literasi perhotelan dalam penelitian ini didasarkan pada prinsip dan prosedur perhotelan yang menitik beratkan pada pelayanan sepenuh hati kepada tamu dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan Dalam mengkaji kajian indeks literasi perhotelan di era new normal, penting untuk fokus mengukur nilai dari interpretasi responden. Sistem pengendalian internal pada Unit Grand Inna Samudra Beach diharapkan lebih terjaga sehingga efektifitas pencapaian kinerja organisasi dapat lebih optimal.